Kerawanan Memicu Program I’tikaf di Nigeria Dibatalkan

Kerawanan Memicu Program I'tikaf di Nigeria Dibatalkan

Kekhawatiran serangan oleh kelompok militan Boko Haram terhadap jamaah telah mendorong beberapa negara bagian Nigeria di mayoritas Muslim di wilayah Utara, membatalkan acara i’tikaf selama bulan suci Ramadhan.

“Program i’tikaf untuk sementara dibatalkan untuk mengurangi kemungkinan kekerasan serangan terhadap warga tak berdosa,” seorang prajurit yang menjabat sebagai Satuan Tugas Gabungan (JTF), sebuah tim keamanan yang berusaha membatasi kegiatan Boko Haram, mengatakan kepada OnIslam.net.

Sumber mengatakan kepada OnIslam.net bahwa i’tikaf dibatalkan dalam setidaknya di tiga negara bagian utara karena khawatir serangan militan selama bulan Ramadhan.

Tentara itu mengatakan langkah-langkah mungkin diadopsi di daerah yang lain dalam upaya untuk memastikan puasa Ramadhan berrlangsung bdamai bagi umat Islam.

Dia (tentara itu) meminta untuk tidak disebutkan namanya karena ia tidak diminta untuk berbicara kepada media mengenai masalah yang dia sebut “sensitif”.

Lt Kolonel Sagir Musa, juru bicara JTF di negara bagian Borno di timur laut Nigeria, tidak membantah maupun membenarkan langkah tersebut.

“Semua langkah-langkah untuk melindungi kehidupan dan properti warga telah diambil,” ujarnya.

Adamu Lawal Mijinyawa, juru bicara Masjid Sultan Bello di Maiduguri, jantung dari wilayah timur laut Nigeria di mana Boko Haram melakukan serangan paling keras, mengatakan i’tikaf tidak akan diadakan tahun ini karena pekerjaan renovasi masjid.

Tetapi pemerintah dan sumber-sumber keamanan mengatakan kepada OnIslam.net bahwa larangan i’tikaf adalah karena kekhawatiran keamanan saat ini di wilayah tersebut.

Mijinyawa memberikan persetujuan diam-diam untuk masalah keamanan yang mengarah pada larangan i’tikaf.

“Dewan (Masjid Sultan Bello) juga mendesak jamaah Muslim di Masjid Sultan Bello dan tempat-tempat lain untuk sadar keamanan selama periode Ramadhan dan seterusnya,” katanya.

“Keputusan untuk menangguhkan ibadah i’tikaf tahunan di bulan Ramadhan tahun ini dibuat pada pertemuan terakhir dewan manajemen masjid.”

Selain Borno, pihak berwenang di Kaduna di Nigeria Barat Laut dan wilayah utara juga mengesampingkan acara i’tikaf tahun ini karena takut serangan kekerasan terhadap jamaah.

Sementara itu beberapa ulama Muslim telah menyetujui larangan sementara i’tikaf untuk masalah keamanan.

“Ya Islam melindungi nyawa dan properti dan jadi kita harus menghargai hidup kita,” kata Syaikh Abdurrazaq Ishola, wakil ketua dari Liga Imam dan Komite Teknis Alfas Nigeria kepada OnIslam.net.

“Ini hanya bersifat sementara dan diperbolehkan dalam Islam.”

“Saya pikir mereka tidak melarang i’tikaf. Apa yang mereka lakukan adalah untuk mencari cara untuk menghindari pertumpahan darah. Ketika keamanan dipulihkan kembali maka mereka dapat memulai i’tikaf.”(fq/oi)