Kepala Pusat Budaya Islam di Italia, Abdullah Redouane menganggap persoalan dengan Paus Benediktus XVI terkait dengan pernyataannya tentang Islam ‘sudah selesai’, karena Paus sudah menyatakan menyesal dan menunjukkan keinginannya untuk membuka kembali dialog antara umat Kristen dan Muslim.
"Kami menganggap bab ini sudah ditutup dan kami percaya jalan dialog sudah dibuka kembali," kata Abdullah usai pertemuan dengan para pemimpin gereja Katolik Roma dan pemimpin agama Yahudi di balairung kota Roma.
Pertemuan itu digagas otoritas kota Roma sebagai upaya untuk mengakhiri kemarahan umat Islam sedunia menyusul pernyataan Paus tentang Islam saat memberikan kuliah di sebuah universitas di Jerman pekan kemarin.
"Kami menerima dan puas atas permintaan Benediktus untuk melakukan dialog dan kami akan membantu untuk mengedepankan dialog itu. Tidak ada alternatif lain. Jika tidak ada dialog, maka akan ada konfrontasi," kata Abdullah.
Kepala Dewan Keuskupan Vatikan yang membidangi dialog antar agama, Kardinal Poupard mengatakan, alternatif untuk mengatasi masalah kekerasan dan terorisme adalah dialog dan dialog harus dilakukan dengan mengakui adanya perbedaan masing-masing.
"Dalam situasi yang sangat sulit ini, kehadiran kami di sini untuk mengundang dialog yang sebenarnya bagi kalangan yang meyakini satu Tuhan," kata Kardinal Poupard.
Di akhir pertemuan, para pemuka agama dari pihak Islam, Kristen dan Yahudi saling berjabat tangan.
Para pemuka Islam di Roma mulai bisa menerima pernyataan maaf Paus. Sebelumnya, Imam Masjid Raya Roma Sami Salim menilai pernyataaan Paus sebagai kemunduran bertahun-tahun kebelakang. Namun penyesalan Paus atas pernyataannya, menurut Salim, merupakan sinyal positif untuk membangun sebuah dialog.
"Sekaranglah saat yang tepat untuk melakukan dialog antar umat beragama," katanya dalam wawancara dengan Radio Roma 101. (ln/Islamicity)