Kepala Keamanan Libya Akui Sebagai Penculik PM Ali Zeidan

zeidanSeorang kepala keamanan Libya dituduh terlibat dalam penculikan Perdana Menteri Ali Zeidan pada 10 hari lalu dan mengatakan pada hari Minggu (20/10/2013)  bahwa ia berada di balik ” penangkapan ” dan menyatakan  ” bangga ” dengan perbuatannya .

10 hari yang lalu , orang bersenjata menculik Zeidan dari hotel Tripoli pada 10 Oktober , sebelum dia dibebaskan dan muncul di televisi  1 jam kemudian , dan menuduh partai politik oposisi  berada di balik percobaan ” kudeta ” .

” Itu adalah aku yang menangkap Ali Zeidan , dan aku bangga dengan itu, ” ujar Abdelmonem Essid , kepala  satuan anti – kejahatan kementerian dalam negeri , kepada wartawan di Tripoli .

Pernyataan Essid datang dalam konferensi pers merespon tuduhan Zeidan yang menyatakan keterlibatan  dua anggota partai Islam dari Kongres Umum Nasional , Mohammed al – Kilani dan Mustafa al- Triki , mereka dipanggil atas  keterlibatan mereka dalam penculikan yang singkat tersebut . Al Kilani dan Al Triki menyanggah keduanya terlibat.

Zeidan mengatakan pada hari Minggu ketiga orang itu adalah  para pemimpin dari ” penculikan , ” dan pemerintahannya  mengindikasikan itu terkait dengan  urusan peradilan .

Essid berusaha untuk membenarkan ” penangkapan “nya dan  menuduh Zeidan terlibat dalam dua kasus narkoba dan korupsi .

” Narkoba disita dari mobil Ali Zeidan pada bulan Juni , ” kata Essid , menambahkan ” Zeidan tidak berhak menikmati kekebalan ”

Kedua politisi Islam  Al Kilani dan Al Triki mengatakan  Zeidan mengarahkan isu kepada mereka  hanya untuk ” menutupi kegagalannya ” dalam menjalankan negara .

Kilani dan Triki mengakui berusaha untuk menjatuhkan pemerintah Zeidan secara proses ketatanegaraan , tetapi  mereka tidak berhasil  menggalang dukungan yang cukup di Kongres .

Pada hari Minggu Zeidan menegaskan bahwa para penculiknya telah mencoba untuk memaksa untuk mengundurkan diri .

Perdana menteri mengatakan pada konferensi pers terpisah bahwa anggota Kongres telah “gagal untuk menggulingkan pemerintah dengan cara-cara demokratis dan mencoba untuk menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan mereka ” .

Penculikannya menggambarkan keadaan kekacauan dalam  keamanan internal Libya , dengan berbagai unit dijalankan oleh mantan pemberontak para Arab Springs di  tahun 2011 .

Pihak berwenang telah menyerahkan beberapa milisi untuk  mengisi kekosongan jabatan setelah runtuhnya lembaga negara sejak pemberontakan menggulingkan diktator Muammar Qaddafi .(Arby/Dz)