Kenapa Pembebasan Sajida al Rishawi Penting Bagi Mujahidin Irak dan Suriah?

gotoMujahidin Suriah  menuntut pembebasan seorang Muslimah  yang kini ditahan di Yordania karena didakwa mencoba melakukan serangkaian serangan teroris pada tahun 2005, kantor berita Reuters melaporkan.

Dalam siaran  radio Al-Bayan, yang disiarkan  di daerah kontrol Mujahidin Suriah ,  menjelaskan Sajida al-Rishawi adalah  “Ikhwah kami” , dan menyerukan pembebasannya dengan  pengajuan pertukaran kebebasan Kenji Goto, sandera asal Jepang .

Sajida al Rishawi adalah muslimah yang dituduh terlibat  percobaan pengeboman di hotel  Amman yang menewaskan 60 orang pada tanggal 9 November 2005, ia disanksi dengan hukuman mati oleh pemerintahan Yordania.

Setelah ditahan, ia muncul di televisi pemerintah Yordan, dan mengakui bahwa dia telah mengambil bagian dalam serangan teror tersebut.

“Suami saya meledakkan bom, dan aku mencoba untuk meledakkan  tapi gagal,” Ujar Rishawi mengatakan dalam sebuah pengakuan televisi Yordan.

Rishawi mengaku berasal dari Mujahidin Irak yang telah dikirim ke Yordania untuk menargetkan hotel di Amman. Pada tahun 2006, ia dijatuhi sanksi hukuman mati .

Dalam pengakuan, al-Rishawi mengatakan, “Suami saya yang mengatur serangan tersebut.”

Pada saat itu Abu Musab al-Zarqawi, pemimpin Mujahidin  Irak saat itu , mengakui bertanggung jawab atas serangan tersebut, kemudian beliau gugur  dalam serangan udara AS pada bulan Juni 2006.

Kelompoknya adalah akar pergerakan dari Islamic State , Al Rishawi adalah mujahidah senior dan termasuk generasi awal dalam perjuangan jihad di irak, dan saudara kandung Al Rishawi itu, Samir Atruss al-Rishawi, yang juga gugur  di Irak, termasuk salah satu Letnan lapangan Abu Musab al  Zarqawi.

Dalam siaran radio al Bayan , IS mengungkapkan pembebasan Al Rishawi, mereka tidak lagi menuntut penebusan uang untuk pembebasan Goto, tapi mereka ingin “Saudara  mereka” harus dibebaskan sebagai gantinya. (Arby/Dz)