Gerilyawan mengenakan seragam polisi Afghanistan menewaskan seorang tentara NATO dan tiga polisi Afghanistan dalam serangan di Kandahar, kata para pejabat Selasa ini (19/6).
NATO mengatakan tiga pria mengenakan seragam polisi Afghanistan melarikan diri setelah membunuh tentara pada hari Senin kemarin, menjadikan korban ke 23 tentara Barat yang tewas dalam 17 serangan “Green on blue” di negara yang dilanda perang sepanjang tahun ini.
“Pasukan Bantuan Keamanan Internasional menegaskan bahwa tiga orang berseragam polisi Afghanistan menggunakan senjata mereka untuk melawan anggota layanan koalisi di Afghanistan selatan kemarin, menewaskan seorang anggota ISAF,” kata pernyataan militer.
Seorang pejabat polisi di distrik Zhary selatan provinsi Kandahar mengatakan tentara tewas itu berasal dari Amerika, tapi tidak ada konfirmasi langsung terkait masalah ini.
Sesuai dengan kebijakan, ISAF tidak memberikan rincian lebih lanjut dari insiden atau kebangsaan tentara, meskipun sebagian besar pasukan koalisi di Kandahar berasal dari Amerika.
Hanya beberapa jam kemudian, empat pria bersenjata juga mengenakan seragam polisi menghantam sebuah markas batalyon polisi, yang memicu baku tembak yang menewaskan tiga perwira dan semua penyerang tewas pada hari Selasa ini, kepala polisi provinsi Jenderal Abdul Raziq mengatakan kepada AFP.(fq/afp)