XINJIANG – Respon brutal pihak keamanan Cina atas protes Muslim Uighur sebelum rombongan demonstran mencapai kantor polisi Xinjiang , sedikitnya sembilan demonstran Muslim Uighur ditembak mati di tempat , memicu kecaman dari kelompok hak asasi .
” Saya memanggil masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah darurat untuk menghentikan kekerasan pemerintah China dari menembak langsung para pengunjuk rasa Muslim Uighur dan merampas hukum dan hak-hak mereka , ” kata Dilxat Raxit , juru bicara Kongres Uighur Dunia , kepada Agence France Presse ( AFP ) pada hari Minggu, 17 November.
Kekerasan berkobar pada Sabtu malam di kota Serikbuya , dekat bersejarah jalur sutra di kota Kashgar .
Raxit mengatakan bentrokan para demonstran dengan pihak keamanan China meletus setelah seorang pemuda Muslim Uighur tewas tertembak.
Delapan demonstran lainnya kemudian terbunuh ketika aparat keamanan Cina kembali menembaki para demonstran protes Uighur , kelompok etnis terbesar di wilayah barat China .
Sebuah cerita versi pemerintah yang berbeda yang diberitakan oleh kantor berita Xinhua , bahwa pihak polisi mengklaim para demonstran bersenjatakan pisau dan kapak yang menyerang dua petugas polisi hingga tewas , Xinhua melaporkan.
” Sembilan massa memegang pisau dan kapak menyerang sebuah kantor polisi di Bachu county , menewaskan dua polisi dan melukai dua polisi , ” mengutip laporan dari pemerintah Xinjiang .
” Sembilan massa ditembak mati di lokasi dan situasi telah kembali normal , ” tambah laporan itu.(OI.net/KH)