Sebuah kapal yang membawa sekitar 110 warga Bangladesh dan Muslim Rohingya dari Myanmar tenggelam di Teluk Benggala pada Rabu kemarin (7/11) ketika mereka sedang menuju ke Malaysia dan sekitar 100 dari mereka hilang, petugas perbatasan Bangladesh mengatakan.
kapal tenggelam, di ujung selatan Bangladesh, kata Letnan Kolonel Muhammad Jahid dari pasukan penjaga perbatasan kepada Reuters. Dua belas orang berhasil diselamatkan dan pencarian masih dilakukan terhadap korban yang hilang, katanya melalui saluran telepon.
“Kami sedang menuju ke Malaysia untuk pekerjaan tetapi kapal kami tiba-tiba terbalik dan tenggelam,” kata seorang penumpang yang selamat Jamir Hossain kepada Reuters.
“Saya terapung selama beberapa jam sebelum kapal nelayan menjemput,” katanya.
Insiden ini adalah kecelakaan kedua dalam 10 hari. Sebelumnya sebuah kapal yang membawa sekitar 130 orang tenggelam di lepas Myanmar pada 28 Oktober dan hanya segelintir orang yang berhasil diselamatkan, kata Jahid.
Korban selamat lainnya, Nazir Ahmed, mengatakan kapal mereka penuh sesak dengan orang-orang, sebagian besar di antaranya tidak memiliki dokumen perjalanan dan telah membayar 22.000 taka ($ 270) untuk perjalanan ke Malaysia.
“Kapal itu kelebihan penumpang,” kata Ahmed.
Muslim Rohingya, yang menghadapi penganiayaan di mayoritas Buddha Myanmar, sering melakukan perjalanan berbahaya melalui laut ke Asia Tenggara untuk mencari pekerjaan.
Muslim Rohingya yang mencoba untuk meninggalkan Myanmar semakin marak tahun ini karena kekerasan yang dilakukan oleh umat Buddha negara itu.(fq/reu)