Keluarga Tsarnaev pun akan dirundung masalah, kejadian Boston akan meluas ke wilayah muslim di Dagestan, karena dalam waktu dekat beberapa diplomat Amerika Serikat (AS) akan mengunjungi keluarga Tsarnaev bersaudara di Rusia. Mereka ingin mengumpulkan informasi untuk membantu penyelidikan bom Boston.
“Sebuah delegasi yang terdiri diplomat AS bertolak ke wilayah Dagestan kemarin. Mereka pergi untuk mewawancarai orangtua Tsarnaev bersaudara,” sebut pernyataan yang dikeluarkan Kedutaan AS di Rusia, seperti dikutip RIA Novosti, Rabu (24/3/2013).
Pihak kedutaan mengaku kunjungan itu dilakukan setelah berkoordinasi dengan pihak berwenang di Rusia. Presiden Vladimir Putin memang sempat menawarkan bantuan kepada AS untuk menyelidiki serangan bom Boston.
Diplomat AS sebelumnya telah menghubungi ayah Tsarnaev bersaudara, Anzor, melalui telepon. Anzor mengatakan, sampai saat ini dirinya masih belum percaya anaknya Dzhokhar telah mengaku sebagai pelaku bom Boston.
“Bagaimana caranya Dzhokhar dapat memberi kesaksian. Dia bahkan tidak dapat berbicara,” terang Anzor.
Dzhokhar mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan petugas karena memiliki luka tembak di tenggorokannya. Petugas akhirnya mengambil keterangan dari Dzhokhar melalui tulisan dan gerak tubuh.
Kesaksian Dzhokhar pun Tidak Dianggap Pengadilan…Dimanakah letak keadilan AS
Kesaksian yang diberikan Dzhokhar sendiri terancam dianggap tidak sah oleh pengadilan. Pasalnya, petugas mengambil kesaksian Dzhokhar tanpa memberitahu terlebih dahulu hak-hak pemuda itu sebagai seorang tersangka. (Ria/Okz/Dz)