Keluarga Shalit Salahkan Pemerintah Israel

Noam Shalit, ayah dari Gilad Shalit-prajurit Israel yang ditawan pejuang Palestina-mengkritik pemerintahan Israel yang telah gagal mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan puteranya.

"Saya mengira bahwa negosiasi akan berlanjut … pemerintah sekarang tidak akan bisa membawa pulang Gilad. Perdana Menteri (Ehud Olmert) nampaknya sudah gagal menyelesaikan masalah ini," kata Noam Shalit di depan rumah Olmert di Yerusalem, seperti dikutip surat kabar Israel, Haaretz.

Noam Shalit dan keluarganya sudah sejak seminggu lalu mendirikan tenda di depan rumah Olmert di Yerusalem, sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan Olmert yang tidak juga membebaskan puteranya yang menjadi tawanan pejuang Palestina sejak tahun 2006.

Seperti diberitakan, Israel dan Hamas gagal mencapai kata sepakat dalam negosiasi pembebasan Shalit di Kairo, Mesir hari Selasa kemarin. Israel menuding Hamas sengaja menghambat negosiasi dan atas kegagalan negosiasi itu Israel menyatakan akan melanjutkan blokade terhadap Jalur Gaza sampai Gilad Shalit dibebaskan.

Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert menyatakan, pihaknya sudah berbaik hati sudah bersedia membebaskan 320 tahanan dari 450 tahanan Palestina yang oleh Hamas diminta untuk dibebaskan dari penjara-penjara Israel. Sementara Hamas menuntut pembebasan 1.450 pejuang Palestina, termasuk 450 tahanan Palestina sebagai kompensasi dari pembebasan Shalit. Hamas juga meminta Israel membebaskan tahanan perempuan dan anak-anak. Tapi Israel menolak tuntutan itu.

"Kami tidak mau membebaskan tahanan-tahanan lainnya, diluar jumlah yang telah kami sepakati," kata Olmert.

Israel juga menolak membebaskan 20 orang tahanan Palestina dalam pertukaran tahanan untuk pembebasan Shalit, karena Israel menganggap 20 orang itu sebagai tahanan yang membahayakan keamanan Israel. Diantara 20 tahanan Palestina itu antara lain, pimpinan Brigade al-Aqsa-sayap militer Fatah di Tepi Barat-Marwan Barghouti dan Sekjen Palestinian Front for the Liberation of Palestine (PFLP) Ahmad Sadat. Keduanya adalah anggota dari Dewan Legislatif Palestina yang terpilih dalam pemilu Palestina tahun 2006.

Jumlah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, jumlanya dipekirakan mencapai 11.000 orang termasuk anak-anak dan perempuan. Mereka kebanyakan korban operasi penangkapan yang dilakukan Israel secara rutin di wilayah Palestina.

Hamas dalam pernyataannya menuding Israel-lah yang telah menghambat negosiasi pembebasan Shalit dan Hamas mengancam akan menculik lebih banyak lagi tentara Israel untuk membebaskan warga Palestina di penjara-penjara Israel. (ln/prtv/IMEMC)