Istri dan anak-anak dari seorang pria muslim Perancis ditangkap di Mali utara, dan mereka telah “dievakuasi” ke Paris, bandara Mali dan sumber keamanan mengatakan kepada AFP, Kamis.
Gilles Le Guen, 58, yang pergi dengan nama Abdel Jelil, ditangkap oleh pasukan Perancis di dekat Timbuktu Minggu malam dan sedang diinterogasi di kota timur laut Mali Gao.
“Tak lama setelah penangkapan Gilles Le Guen, yang bersama keluarganya, istri dan lima anaknya ( dua perempuan dan tiga anak laki-laki) – dievakuasi ke Paris,” kata sumber keamanan.
Istri Le Guen, yang berasal dari wilayah Maghreb dari barat laut Afrika, dan anak-anak naik pesawat ke Paris dari Mali ibukota Bamako, sumber di bandara kota itu mengatakan.
Sedangkan Le Guen akan dikirim ke Bamako pada hari Kamis atau Jumat, kata sumber keamanan.
Muslim Prancis ini diyakini telah bergabung dengan organisasi militan Afrika Utara Al-Qaeda di Maghreb Islam (AQIM) setelah pindah ke Mali dengan keluarganya setelah menjalankan tugas , sebelumnya mereka tinggal di Maroko dan Mauritania.
Pada bulan Oktober, Le Guen muncul dalam busana Islami dengan pistol di sisinya dalam sebuah video di situs Web Mauritania di mana ia memperingatkan Negara Perancis, Amerika Serikat dan PBB terhadap intervensi militer di Mali untuk mengusir gerakan Islamis dari negara utara gurun yang luas.
Setelah itu Perancis memimpin sebuah operasi pada bulan Januari untuk menghentikan militan Islam di Bamako dan mengusir mereka dari kota-kota utara Mali.
Le Guen pernah ditahan oleh AQIM selama beberapa hari pada bulan November 2012 dan beberapa sumber mengatakan bahwa kelompok tersebut meyakini Le Guen adalah mata-mata, tapi ada juga yang memberitakan bahwa AQIM yang menjemput Le Guen karena ia melakukan intervensi ke dalam komunitas Islam dalam meperlakukan wanita. (Arby/eramuslim/HK)