Eramuslim.com – Keluarga Presiden Mesir Mohamed Morsi mengutuk diamnya dunia atas kejahatan yang dilakukan terhadapnya dan meminta organisasi hak asasi manusia di dunia untuk bertindak membela hak-hak mereka.
Putra Presiden Mursi, Abdullah, menyatakan hal itu di situs jejaring sosialnya “Facebook” dalam bentuk pesan dari keluarga untuk sebuah konferensi hak asasi manusia di luar negeri untuk membela Morsi, namun pernyataan itu tidak menyebut tempat diadakannya konferensi tersebut.
Pernyataan itu mengatakan, “Kami mengutuk diamnya masyarakat sipil dan organisasi hak asasi manusia, pemerintah dan semua pihak yang memperjuangkan kebebasan di dunia ini dari kejahatan yang dilakukan terhadap Presiden Mohammad Morsi dan semua tahanan.”
“Kami berharap bahwa hari ini akan menjadi titik awal prioritas pekerjaan Anda untuk menekan dan mendesak pemerintah dan organisasi hak asasi manusia untuk memperhatikan hak asasi manusia di Mesir dan dunia.”
Keluarga itu mengatakan dalam sebuah pernyataan tentang “pelanggaran” yang dilakukan terhadap muhammad mursi seperti, “melarang surat kabar, obat-obatan dan keperluan pribadi masuk kedalam penjara, dan tidak dijinkan untuk dipindahkan ke rumah sakit swasta,”.
Mursi ditahan di lokasi yang tidak diketahui setelah kudeta oleh menteri pertahanan Abdel Fattah al-Sisi pada 3 Juli 2013, dan di awal tahun 2014 ia hadir untuk persidangan, saat persidangan ia menyatakan bahwa ia ditahan di sebuah “tempat militer utara negara itu.” (Ajzr/anatolia/hr)
https://m.eramuslim.com/resensi-buku/konspirasi-penggelapan-sejarah-indonesia-eramuslim-digest-edisi-10.htm