Ibu dari Presiden Bashar al-Assad, Aniseh Makhlouf dan anggota keluarga lainnya dari lingkaran dalamnya telah melarikan diri ke Uni Emirat Arab sebagai tanda bahwa rezim Assad tampaknya hancur, berita ini telah dikonfirmasi di UEA.
Aniseh yang bersama putrinya, Bushra, melarikan diri ke Dubai. Aniseh, janda almarhum presiden Hafez al-Assad, diyakini saat ini berumur sekitar tujuh puluhan tahun.
Putrinya Bushra melarikan diri dari Suriah dengan membawa anak-anaknya setelah pembunuhan suaminya Assef Shawkat yang pada saat itu adalah wakil Menteri Pertahanan Suriah. Dia tewas dalam sebuah serangan pasukan oposisi pada Juli 2012.
Ford , Dubes AS untuk Suriah awal pekan ini mengatakan: “. Anggota penting rezim, sedikit demi sedikit, mulai memisahkan diri ” “Mereka sendiri tahu bahwa mereka akan kalah,” tambahnya, dengan menekankan bahwa melarikan dirinya Aniseh ke UEA adalah tanda tanda bahwa Rezim Assad akan runtuh.
Menurut warga Suriah di Emirat mengatakan bahwa kelima anak Bushra telah terdaftar sebagai murid di sebuah sekolah swasta di Dubai di mana ia sudah pindah sejak bulan September 2012.
Para analis mengatakan bahwa Assad semakin mengandalkan kekuatan lingkarannya, termasuk Maher, yaitu adik satu-satunya yang masih hidup dan kini menjadi panglima perangnya.
“Dua saudara lainnya dari Assad yaitu Bassel dan Majid sudah tewas. Assad juga sangat bergantung pada kerabat dari pihak ibunya,”, para analis mengatakan.
Sejumlah besar pengusaha kaya Suriah yang memiliki hubungan dekat dengan rezim juga sudah jauh jauh hari telah melarikan diri dari pertumpahan darah mematikan itu ke Dubai .
Lebih dari 60.000 orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas dalam 22 bulan konflik Suriah, menurut PBB.
Konflik telah mengirimkan sekitar 600.000 orang melarikan diri negara itu, sebagian besar dari mereka mengungsi ke negara-negara tetangga, menurut badan dunia. (Dz/ Al Arabiya)