Kelompok-kelompok liar yang terorganisir disinyalir kini tengah menebar fitnah guna mengobarkan perang saudara antara anggota gerakan Fatah dan Hamas. Serangkaian aksi kejahatan dilakukan secara sistematis dan terorganisir, dengan target tokoh Hamas dan tokoh Fatah.
Demikian ditegaskan Jurubicara Departemen Dalam Negeri Palestina Khaled Abu Hilal dalam seminar politik di Deir Balah – Ramallah, Tepi Barat, Sabtu (3/6). Tokoh Fatah ini mengatakan, “Kami mendapatkan informasi adanya geng-geng liar yang terorganisir, yang melakukan kejahatan secara sistematis. Mereka berupaya menyeret gerakan Hamas dan Fatah dalam perang saudara dengan cara membidik tokoh Hamas dalam suatu waktu dan membidik tokoh Fatah pada kesempatan lain.”
Abu Hilal menegaskan, departemen dalam negeri sudah mengeluarkan instruksi ke semua dinas keamanan untuk bergerak dan menertibkan geng-geng ini, namun mereka menolak karena tidak ada bahan bakar yang bisa menjalankan kendaraan mereka, juga tidak adanya persediaan logistik.
Menurut Abu Hilal, Mendagri Sa’ed Sheyam juga sudah mengeluarkan sejumlah instruksi ke dinas-dinas keamanan untuk melindungi institusi-institusi pemerintah dan pos-pos kepolisian namun tanpa hasil.
Mengenai kekacauan keamanan yang belakangan terjadi di wilayah Palestina, Abu Hilal menjelaskan bahwa depdagri memperhatikan dalam banyak kesempatan di wilayah Jalur Ghaza sering tidak ada polisi Palestina yang sesungguhnya. Mendagri yakin adanya kemalasan yang disengaja dari dinas keamanan.
“Siasat ogah-ogahan untuk melaksanakan instruksi-instruksi mendagri dan hambatan-hambatan yang dilakukan telah sampai pada puncaknya, sehingga terjadi peristiwa-peristiwa pembunuhan, dalam satu hari lebih dari 4 kali tindak kejahatan secara sistematis,” ungkap tokoh dari Fatah ini.
Hal inilah, ungkap Abu Hilal, yang mendorong depdagri membentuk pasukan cadangan secepatnya meski ada lebih 80 ribu anggota dinas keamanan, karena mereka sama sekali tidak melaksanakan tugas dan perannya untuk menjaga keamanan di Palestina.
Namun pasukan cadangan yang bertugas membantu dinas keamanan, justru disambut dengan diturunkannya pasukan dinas keamanan Palestina secara besar-besaran yang selama ini tidak kelihatan perannya. “Jika dinas keamanan mampu beroperasi demikian cepatnya, lantas sejauh mana kebenaran alasan mereka tidak memiliki logistik,” tambah Abu Hilal mempertanyakan alasan dinas keamanan yang ogah-ogahan melaksanan instruksi.
Abu Hilal mensinyalir adanya tokoh-tokoh politik tertentu yang mendorong dinas keamanan melakukan hal tersebut. (war/pic)