Lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB -Inggris, China, Prancis, Rusia dan AS plus Jerman (5+1) mencapai kata sepakat untuk mengeluarkan resolusi baru terhadap Iran terkait program nuklir Negara Para Mullah itu.
"Kami sudah menyetujui isi resolusi baru Dewan Keamanan PBB itu, " ujar Menlu Jerman Frank-Walter Steinmeier dalam pertemuan di Berlin. Ia menyatakan, resolusi itu akan diajukan ke Dewan Keamanan dalam minggu-minggu ini.
Menlu Rusia Sergei Lavrov pada para wartawan setelah pertemuan mengungkapkan bahwa draft resolusi baru itu menyebutkan upaya negoisasi lewat pembicaraan langsung dengan Iran dengan enam kekuatan itu termasuk AS. Dalam keterangannya yang dikutip kantor berita Ria-Novosti, Lavrov draft resolusi tidak menyebutkan kemungkinan sanksi baru terhadap Iran.
"Dipastikan dalam resolusi itu, negosiasi langsung untuk menjawab semua pertanyaan yang terkait dengan program nuklir Iran- dengan partisipasi enam negara, termasuk AS-akan diajukan jika Iran menerima usulan-usulan keenam kekuatan tadi, " jelas Lavrov.
Namun seorang pejabat AS mengatakan bahwa resolusi itu "meningkatkan sanksi yang sudah dikenakan pada Irak dan juga mencantumkan sanksi-sanksi baru. "AS sangat puas karena ini merupakan jawaban kami bagi rakyat Iran-kalian belum terbebas dari belantara ini, " kata pejabat AS tadi.
Menurut pejabat itu, resolusi itu kemungkinan akan menghasilkan sanksi baru berupa perpanjangan larangan bepergian ke luar negeri terhadap pejabat-pejabat Iran, serta pembekuan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan program nuklir Iran.
Seorang pejabat kementerian Jerman yang tidak mau disebut namanya juga menyatakan "gembira" dengan hasil pembicaraan kelompok 5 plus 1 ini.
Sementara Iran, seperti biasanya, menyatakan bahwa mereka tidak akan gentar menghadapi sanksi apapun dari PBB. "Resolusi baru tidak akan berpengaruh pada rakyat kami, " tandas juru bicara pemerintah Iran, Gholam Hussein Elham. (ln/mol/presstv)