Sebuah dewan baru yang didirikan untuk menyatukan kelompok minoritas Kristen di Suriah menyatakan tidak khawatir dengan pemerintahan yang dipimpin Ikhwan yang kemungkinan memerintah negara muslim tersebut, menurut seorang anggota terkemuka kelompok Kristen Suriah.
“Kami ingin hidup sebagai warga negara yang sama dan dengan hak yang sama di seluruh Timur Tengah, khususnya di Suriah,” kata Bassam Ishak, pemimpin Partai Liberal yang berbasis di Damaskus, setelah sebelumnya mengumumkan pembentukan Dewan nasional kristen Syriac Suriah pada 8 September lalu.
Lebih dari 30 partai politik, organisasi non-pemerintah, dan organisasi perempuan, termasuk Uni Eropa Syriac, yang Asosiasi Syriac Amerika dan Gerakan Syriac telah bergabung bersama untuk membentuk dewan yang menyatukan kelompok kristen di negara itu.
Markas dewan ini akan berada di Damaskus, sementara kantor lain direncanakan akan dibuka di Ankara.
Ishak, yang juga anggota Dewan Nasional Suriah (SNC), mengatakan dewan tidak harus dilihat sebagai mendukung satu pihak dalam konflik Suriah.
“Bashar al-Assad rezim yang menindas,” kata Ishak. “Kami tidak ragu-ragu dengan pemerintahan Ikhwanul Muslimin di kawasan ini, kami siap untuk mendukung mereka. Seiring dengan ini, kami tidak ingin dewan kami dipahami sebagai pendukung atau lawan dari organisasi lain.
Kami hanya akan menyampaikan tuntutan demokrasi rakyat kami. Meskipun kami mendukung [oposisi], kami tidak untuk menentang siapapun. Kami hanya akan berjuang untuk masa depan rakyat kami.” (fq/hurriyet)