Sebuah kelompok militan Islam mengaku bertanggung jawab atas puluhan serangan di Suriah, termasuk serangan sengit bulan ini terhadap barak militer di Aleppo, lembaga monitor AS melaporkan pada hari Selasa kemarin (25/9).
Front Al-Nusra mengatakan pada situs jihad bahwa mereka berada di belakang 38 serangan di Suriah, di antaranya bentrokan 48-jam dengan pasukan di Hanano, sebuah barak militer yang strategis di kota kedua Suriah, menurut Kelompok pemantau SITE.
Front Al-Nusra tidak pernah terdengar namanya sebelum pemberontakan Suriah meletus pada Maret tahun lalu. Mereka telah mengklaim beberapa serangan selama beberapa bulan terakhir, termasuk bom bunuh diri kembar di Damaskus pada Mei lalu yang menewaskan 55 orang.
“Setelah pemantauan dan perencanaan, para prajurit dari Front Al-Nusra menyerbu barak Hanano dari tiga sisi. Bentrokan berlangsung selama hampir 48 jam dan kemenangan berada di sisi kaum Muslimin,” kata mereka di situs Jihad, menurut terjemahan SITE.
Klaim ini bertentangan versi sebelumnya dari apa yang terjadi di Hanano menurut laporan angkatan bersenjata Suriah dan musuh utama mereka, Tentara Pembebasan Suriah.
Pada 7 September lalu, FSA mengklaim telah menguasai kompleks seperti benteng yang digunakan sebagai depot senjata, pusat rekrutmen dan markas polisi militer Suriah.
Tiga hari kemudian, seorang pejabat militer Suriah mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa tentara Suriah telah kembali mengontrol penuh barak yang terletak di sebelah timur dari kota utara.
Seorang komandan FSA kemudian mengakui tentara Suriah bentrok dengan para pejuang di Hanano kemudian mundur dari wilayah itu namun berjanji pemberontak akan berjuang untuk merebutnya kembali.(fq/aby)