Kelompok Islam Yordan : Kunjungan Paus ke Timur Tengah Tindakan Provokasi

Pimpinan kelompok Islam Yordania pada Kamis kemarin mengecam Paus Benedictus atas kunjungannya ke timur tengah, dianggap kunjungannya tersebut sebagai tindakan provokasi karena sampai saat ini Paus belum meminta maaf secara terbuka atas komentarnya tentang Islam beberapa waktu yang lalu.

Mereka mendesak supaya Paus Benedictus segera meminta maaf atas komentarnya tentang Islam sewaktu dia berpidato di Regensburg tahun 2006 yang lalu. Paus tiba di Yordania pada hari Jumat ini pada kunjungan pertamanya ke timur tengan termasuk akan mengunjungi wilayah Israel dan Palestina.

Gereja Katolik Roma di Yordania mendesak kelompok-kelompok Islam Yordan untuk menyambut kedatangan Paus walaupun mereka mengkritik kunjungan Paus tersebut. Pejabat senior Amman mengakui banyak ketidakpuasan terhadap kunjungan Paus, namun ia mengatakan bahwa pemerintah Yordan akan menyambut kedatangan Paus.

"Paus sebagai pimpinan Vatikan telah mengeluarkan pernyataan yang menghina Islam namun sampai saat ini ia tidak mau meminta maaf kepada umat Islam," kata Zaki Bani Rushied pimpinan dari Front Amal Islam sebuah sayap politik dari gerakan Ikhwanul Muslimin Yordan yang merupakan kelompok terbesar dari partai Islam Yordan.

"Mengabaikan sentimen ke Islaman kaum Muslimin hanya akan menimbulkan blok serta akan menambah parah perasaan luka dari umat Islam atas pernyataan yang lalu itu," kata tokoh Islam Yordan lainnya – Jamil Abu Bakar.

Bagi kebanyakan warga Arab di wilayah tersebut, kedatangan Paus yang katanya membawa misi perdamaian dan rekonsiliasi adalah tindakan sia-sia tanpa sikap untuk melihat penderitaan rakyat Palestina di bawah penjajahan Zionis Israel.

Terlebih lagi hal ini cukup mendesak, mengingat negara Yordan lebih dari 5,6 juta penduduknya adalah keturunan Palestina, mereka atau orang tua mereka telah di usir atau mengungsi ke Yordania sewaktu terjadi pertempuran dan penjajahan yang dilakukan oleh Zionis Israel pada tahun 1948.

"Sebenarnya ini ada kesamaan, ketika Paus bisa meminta maaf kepada kaum Yahudi berkaitan dengan masalah Holocaust dan sekarang dia datang ke wilayah ini namun sama sekali tidak berbicara persoalan peristiwa Nakba Palestina dimana pada tahun 1948 kaum Yahudi membantai dan mengusir warga asli Palestina dari tanah mereka sendiri,’ kata Zani Bani Rushied menambahkan.(fq/reu)