Kelompok Islam Mulai Larang Musik Barat Diputar di Radio Swasta yang Ada di Mali Utara

Kelompok Islam Mulai Larang Musik Barat Diputar di Radio Swasta yang Ada di Mali Utara

Kelompok Islam yang menguasai Mali utara, Rabu kemarin (22/8) melarang musik kecuali lantunan ayat-ayat Alquran di stasiun radio swasta, sesuai dengan syariah yang mereka tegakkan.

Apakah lagu-lagu dari Madonna, Rihanna atau Youssou Ndour, semua lagu-lagu tersebut telah dinyatakan ajaran setan.

“Kami, para mujahidin dari Gao, Timbuktu dan Kidal mulai sekarang menolak penyiaran dari semua musik barat di radio di tanah Islam,” kata Oussama Ould Abdel Kader, juru bicara Gerakan Tauhid dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO).

Dia merujuk pada tiga wilayah administratif di bawah kendali kelompok-kelompok Islam bersenjata selama lima bulan terakhir.

Kader mengatakan larangan tersebut diberlakukan pada hari Rabu, menambahkan bahwa “syariah menuntut hal itu.”

“Kami telah berbicara dengan orang-orang yang memiliki stasiun radio. Kita tidak lagi ingin adanya musik Setan diputar. Sebaliknya harus ada lantunan ayat-ayat Alquran. Musik Barat adalah musik setan.”

MUJAO telah mengendalikan wilayah Gao, namun Kader mengatakan ia berbicara untuk semua kelompok bersenjata, yang meliputi Ansar Dine (Pembela Iman).

Keduanya bertindak di bawah naungan Al-Qaidah di Maghreb Islam (AQIM). Mereka menguasai bagian utara Mali di belakang kudeta militer pada 22 Maret yang menjerumuskan negara Afrika barat itu ke dalam krisis.

Dalam beberapa pekan terakhir para Islamis telah meningkatkan penerapan syariah, rajam terhadap pasangan yang belum menikah sampai mati dan memotong tangan pencuri. Merokok dan minum dilarang dan wanita harus berhijab.(fq/afp)