Kelompok Islam yang mengendalikan Mali utara pada hari Sabtu kemarin (27/10) menggunakan buldoser untuk menghancurkan monumen kemerdekaan yang ada di Timbuktu, di mana sebelumnya mereka telah menghancurkan beberapa peninggalan sejarah yang ada di wilayah itu beberapa bulan terakhir, kata para saksi mata.
“Saat ini saya bisa melihat delapan Islamis dengan buldoser. Mereka sibuk menghancurkan monumen kemerdekaan Timbuktu, “kata seorang saksi kepada AFP.
“Dengan bantuan traktor anggota kelompok Islam di Mali sibuk menghancurkan monumen kemerdekaan Timbuktu,” kata saksi mata lainnya, berbicara kepada AFP melalui telepon.
Kelompok Islam di Mali menganggap makam, monumen kemerdekan sebagai “berhala” dan juga telah mengancam untuk menghancurkan tiga “mesjid” kuno yang sering menjadi tempat ritual yang dianggap syirik, yang salah satu masjid itu berasal dari tahun 1327.
Setelah dianggap sebagai salah satu negara paling stabil di Afrika, Mali meluncur ke dalam kekacauan sejak 22 Maret setelah terjadinya kudeta menggulingkan pemerintahan Presiden Amadou Toumani Toure.
Pemberontak Tuareg dan sejumlah kelompok Islam yang didukung oleh Al-Qaidah di Maghreb Islam (AQIM) memanfaatkan kekosongan kekuasaan di selatan untuk merebut wilayah yang ada di sana.(fq/afp)