Hizbullah kembali luncurkan lebih dari seratus rudal ke wilayah Israel. Kini, rudal-rudal itu terbukti telah berhasil menempuh radius 68 km dari perbatasan. Beberapa waktu terakhir, dalam situsnya Hizbullah menyatakan telah melesatkan sejumlah rudal dengan nama “Khaibar 1” ke wilayah Israel.
“Untuk membalas kekejaman Israel yang terus menerus menyerang warga sipil kami, merusak bangunan kami di Selatan, di Balabaak, Harmal dan Akkar. Pasukan mujahidin perlawanan Islam meluncurkan rudal ke kota Beit Syan Israel yang terletak lebih jauh dari Haifa, yakni 68 km dari perbatasan. Rangkaian rudal itu kami namakan rudal-rudal “Khaibar 1”. Tidak ada pertolongan kecuali dari Allah swt saja."
Serangan-serangan ini terjadi dengan pengakuan Israel sendiri yang menyebutkan keterkejutannya dengan kemampuan rudal Hizbullah. Memasuki pekan keempat agresi militer Israel ke Libanon Selatan, Hizbullah telah meluncurkan lebih dari 300 rudalnya, termasuk paket rudal “Khaibar 1” yang bahkan menurut Israel telah mencapai radius 70 km dari perbatasan Libanon.
Para pakar militer menduga kemampuan rudal Hizbullah memang akan mencapai jarak yang akan lebih jauh lagi. Dan Hizbullah akan meluncurkan rudal-rudal itu secara bertahap. Sementara sebagian pakar memandang hal ini menunjukkan bahwa Israel semakin tidak akan mampu menghentikan serangan rudal Hizbullah yang akan mencapai jantung Israel, Tel Aviv.
Yasin Suwaed, pengamat militer Libanon mengatakan, diluncurkannya paket “Khaibar 1” oleh Hizbullah ke sejumlah titik di Beysan adalah jawaban ketangguhan perlawanan Hizbullah meski telah diserang habis-habisan oleh Israel dan diklaim kekuatannya telah lumpuh.” Karena sebelumnya, Olmert sesumbar menyatakan Israel telah menyatakan berhasil meluluhlantakkan dua pertiga infrastruktur Hizbullah.
“Saya yakin persenjataan Hizbullah telah hancur dalam tingkatan besar akibat serangan intensif militter Israel. Infrastruktur Hizbullah telah hancur dan militer Israel berhasil menghancurkan lebih dari 700 markas pimpinan Hizbulah. Sementara seluruh penduduk sipil telah mengungsi sehingga yang tersisa hanyalah pasukan Hizbullah,” begitu sesumbar Olmert.
Suwaid meragukan klaim pimpinan Israel. Ia mengatakan, “Hizbullah masih memiliki kekuatan sekitar 13 ribu rudal lagi, termasuk di antaranya rudal yang bernama “Gempa 5” yang akan diluncurkan setelah 2000 rudal tahap awal diluncurkan. Selebihnya, menurut Suwaid dalam peperangan melawan Israel kali ini, Hizbullah sudah mempersiapkan 15 ribu roket dalam berbagai bentuk hingga roket yang bisa menepuh radius 100 km. “Meski dalam dua hari kemarin, peluncuran rudal sedikit menurun, tapi saya melihat Hizbullah memang telah menyimpan sendiri rudal-rudal jarak jauhnya untuk peperangan besar. “
Pengamat militer Mesir, Muhammad Ali Bilal, malah memandang di masa depan peta pertarungan akan meluas pada kemunculan aksi bom syahid yang marak di Israel. Itulah juga yang pernah diungkapkan pemimpin Hizbullah Hassan Nashrullah, “Aksi-aksi bom syahid di jantung Israel akan terjadi, bukan hanya rudal-rudal kami.” (na-str/iol)