Kekuasaan Presiden Pertama Muslim di Afrika Tengah Diganggu, Milisi Kristen Tebarkan Teror Kejam

banguiBANGUI – Potret mengerikan di  jalan-jalan  ibukota Afrika tengah, Bangui , terjadi pertumpahan darah di mana ratusan orang tewas setelah milisi Kristen melancarkan beberapa serangan dari utara , memicu kekhawatiran perang sektarian yang tidak terkendali .

” Pasukan penjaga perdamaian telah berpatroli di jalan-jalan utama. Hal ini membantu menjaga penjarahan di area bisnis . Tapi kekejaman telah masuk ke  dalam lingkungan warga , ” ujar Amy Martin , kepala Petugas PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan , OCHA , mengatakan kepada Reuters pada hari Sabtu, 7 Desember.

” Jika mereka (pasukan penjaga perdamaian) bisa masuk ke dalam lingkungan , kita mungkin dapat  melihat penurunan dalam kejahatan ini .”

Menurut Palang Merah , sedikitnya 300 tewas selama akhir pekan ini  setelah ketika milisi Kristen , yang setia kepada Presiden terguling Francois Bozize , meluncurkan beberapa serangan dari utara .

Serangan milisi Kristen itu memicu serangan balasan dari para pejuang bersenjata terutama dari komunitas Muslim yang loyal kepada pimpinan baru , BBC melaporkan .

Pada hari Kamis dan Jumat , warga mengatakan  pertempuran senjata telah masuk dalam lingkungan mereka dan ratusan melarikan diri ke bandara mencari perlindungan dari beberapa tentara Perancis yang berbasis di sana .

Palang Merah setempat mengatakan bahwa Jumat malam telah ditemukan 281 jasad yang  telah dikumpulkan dari jalan-jalan kota .

Pendeta Antoine Mbao Bogo , mengatakan serangan itu terjadi di bagian kota pada hari Sabtu . ” Kami melihat pasukan internasional , namun belum ada dampak nyata di lapangan . Ini akan butuh waktu  , ” katanya .

Presiden yang baru, Michel Djotodia menyatakan dirinya adalah pemimpin Muslim pertama di negara itu setelah mendepak Presiden Bozize yang beragama Kristen  pada tanggal 24 Maret tahun ini .

 

Pemberontak Rogue , yang dipimpin oleh mantan  panglima perang yang beragama Kristen telah menyiapkan kesultanan kecil dan menaburkan teror di desa-desa , membunuh , menjarah dan memperkosa .

Pasukan Prancis , yang memperkuat misi penjaga perdamaian Afrika  menyebarkan pasukannya ke utara dan timur negara itu pada Sabtu untuk mengamankan jalan utama dan kota-kota di luar ibukota .

” Kami sudah mulai menyebarkan pasukan di luar Bangui , ” kata juru bicara militer Perancis Gilles Jarron .

“Pasukan strategis Perancis  di Kamerun telah menyeberangi perbatasan dan sudah mulai misi pengintaian di timur . (OI.Net/KH)