Kolumnis Yahudi menulis artikel terkait analisa seputar kekhawatiran yang kini ada di kepala penjajah Zionis Israel. Kekhawatiran itu, meliputi situasi yang akan muncul bila perang atas Iran meletus, sampai kekhawatiran Zionis Israel terhadap Hamas di Palestina dan perkembangan organisasi Al-Ikhwan Al-Muslimun di Mesir yang dianggap sangat mempengaruhi wilayah sekitarnya.
Kolumnis Yahudi, Akeva Aldar dalam artikelnya di harian Haaretz mengemukakan analisanya tentang berbagai kondisi internal Israel dan bagaimana kondisi masa depan masalah Palestina. Menurutnya, ada tiga faktor yang terkait dengan kondisi itu. Antara lain kasus yang melibatkan Mantan Menteri Pengadilan Israel Hayem Ramon yang terlibat perkara amoral, ditambah berbagai kasus amoral yang dilakukan para pejabat tinggi Israel. Kondisi rusak ini, menurutnya, akan mempengaruhi anggapan negatif masyarakat Israel terhadap pimpinan mereka.
Faktor kedua, adalah perkembangan Al-Ikhwan Al-Muslimun dalam perpolitikan Mesir dan dunia Arab pada umumnya. "Kemenangan Hamas -yang merupakan perpanjangan tangan Al-Ikhwan Al-Muslimun di Palestina- akan menambah kekuatan pada Al-Ikhwan yang berada di Mesir, Suriah, Yordania dan berbagai negara tetangga Zionis Israel, " tulis Aldar.
Ia menambahkan, Al-Ikhwan Al-Muslimun adalah gerakan yang ingin menegakkan sebuah negara Islam dengan mengalahkan Zionis Israel. Karena itulah, kemajuan yang diperoleh Al-Ikhwan di lapangan politik sejumlah negara berarti ancaman bahaya bagi Zionis.
"Al-Ikhwan merupakan ancaman terbesar kedua setelah ancaman nuklir Iran, " tulisnya.
Faktor ketiga, tulis Aldar, terkait dengan opini umum internal Israel yang mulai cenderung pada kelompok kanan. Tokoh-tokoh seperti pemimpin Likud Benyamin Netanyahu lebih unggul ketimbang tokoh Israel di partai Kadima yang dipimpin Ehud Olmert.
Seorang penulis Yahudi lainnya, Dane Robinstain, di harian yang sama juga menulis kekhawatirannya terhadap perkembangan aktifitas politik Hamas. Ia menuliskan, "Hamas mengancam Israel, karena itu Hamas harus dilumpuhkan. Langkah melumpuhkan Hamas adalah dengan menyempitkan peran-perannya dalam lapangan politik Palestina."
Untuk masalah ini, solusi yang biasa diangkat oleh para pengamat Israel adalah, memberi dukungan politik besar pada presiden Palestina Mahmud Abbas. "Hamas tidak bisa maju kecuali jika Hamas diberi ruang untuk memimpin perlawanan, " tulis Dane. (na-str/ikhl)