Kejaksaan Mesir pada hari Minggu memerintahkan pembekuan aset Milik 14 tokoh Ikhwan, yang dikatakan oleh pejabat senior AS yang pertama kali datang ke Kairo sejak penggulingan Presiden Mohammed Mursi.
Wakil Menteri Luar Negeri Bill Burns mengunjungi Mesir dari Minggu sampai Selasa, “Saya mewakili Departemen Luar Negeri AS mengatakan, menggarisbawahi dukungan AS bagi rakyat Mesir.”
Kedatangannya muncul di tengah meningkatnya tekanan pada Ikhwanul Muslimin, khususnya tekanan dengan tokoh-tokoh kunci. Dan ditengah seruan internasional untuk pembebasan Mursi, presiden Mesir yang terpilih pertama yang dikudeta oleh militer pada tanggal 3 Juli lalu.
Ikhwan telah menolak untuk bergabung dengan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Hazem al-Beblawi .
Pada hari Minggu, Beblawi menunjuk mantan duta besar ke Washington, Nabil Fahmy, 62, sebagai menteri luar negeri, sedangkan pemimpin liberal terkemuka Mohamed ElBaradei, 71, dilantik sebagai wakil presiden interim untuk hubungan luar negeri.
Beblawi mengatakan Prioritas kabinetnya akan memulihkan keamanan, Memastikan arus barang dan jasa serta untuk mempersiapkan pemilihan parlemen dan presiden.
Pembekuan aset merupakan bagian dari penyelidikan yang diperintahkan oleh jaksa penuntut umum Hisham Barakat terhadap sembilan pemimpin Ikhwanul Muslimin, termasuk memperlakukan pembekuan asset Ikhwanul Muslimin , dan lima tokoh Islamis dari kelompok militan Jamaah ‘Islamiyah, kata sumber pengadilan.
Tuduhan dan tindakan itu dikaitkan dengan empat insiden yang mematikan sejak penggulingan Mursi, termasuk bentrokan insiden senin subuh di Kairo di mana puluhan orang telah tewas.
Tuduhan atas para tokoh Islam itu adalah kegiatan spionase, hasutan untuk melakukan kekerasan dan merusak ekonomi, meskipun kantor kejaksaan tidak mengatakan siapa yang membuat tuduhan. (Arby/KH)