Kegiatan-Kegiatan Positif Muslim AS, Miskin Publikasi Media Massa

Warga Muslim di AS tak kenal lelah untuk menghapus citra buruk yang dilekatkan masyarakat Amerika pada mereka. Musim panas ini, misalnya, banyak warga Muslim yang menggelar berbagai kegiatan di mana mereka menjadi sukarelawan dalam kegiatan tersebut.

Namun sayangnya, tidak ada media yang meliput kegiatan positif mereka. Padahal selama ini media AS berperan besar memberikan stigma negatif pada warga Muslim. Keluhan ini dilontarkan Rabiah Ahmed, juru bicara dan salah seorang pendiri program Muslim Care.

"Banyak warga Muslim yang menjadi sukarelawan, tapi kami tidak melihat media meliput kegiatan mereka, " kata Rabiah seperti dikutip Islamonline.

Muslim Care adalah program sosial yang diorganisir oleh Council of American and Islamic Relation (CAIR), payung organisasi warga Muslim terbesar di AS. Program yang rencananya akan digelar selama tiga tahun ini, bertujuan untuk mempromosikan berbagai kegiatan yang melibatkan banyak sukarelawan, terutama dari kalangan warga Muslim di AS.

Program ini dilaksanakan setiap bulan Juni sampai Agustus. Untuk tahun ini tema yang diangkat adalah "Bulan Peduli Kesehatan", "Membantu Kaum Duafa" dan "Untuk Masa Muda Kami."

"Mari kita ingat selalu bahwa sebagai Muslim, kita disarankan untuk ikut berperan besar dalam masyarakat, dengan bekerja meningkatkan kualitas setiap komunitas di mana kita tinggal, " ujar Niha Awad, direktur eksekutif CAIR dalam surat terbukanya yang dimuat di situs resmi Muslim Care.

"Tujuan kita adalah menyatukan dan lebih mendekatkan lingkungan kita dan komunitas yang lebih luas, dengan memberikan kontribusi positif, yang bisa dilakukan Muslim Amerika dengan caranya yang unik, " sambung Awad.

Rabia Ahmed menambahkan, dengan aktivitas-aktivitas yang melibatkan sukarelawan, bisa membantu memperbaiki pandangan-pandang publik yang salah tentang Islam.

Untuk membantu warga Muslim yang ingin mengadakan atau ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan relawan, CAIR memberikan semacam "panduan" yang isinya antara lain petunjuk bagaimana cara menggelar sebuah event, sampai contoh-contoh membuat pernyataan pers.

Sonia Faruqi, yang baru lulus dari Universitas Dartmouth, adalah salah seorang relawan yang langsung ikut terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. "Menjadi relawan adalah cara yang baik bagi anak-anak muda untuk melakukan kegiatan yang produktif, selain menuntut ilmu di sekolah, " ujarnya.

Faruqi selama ini ikut dalam program Big Brother/Big Sister. Relawan dalam program ini kebanyakan para mahasiswa yang bergerak di bidang bantuan bagi anak-anak. Selain itu, Faruqi juga mengelola dan mengetuai organisasi Asia Relief. Organisasi ini berhasil mengumpulkan dana sebesar 20 ribu dollar untuk membantu korban bencana di Pakistan, India dan Afghanistan.

Faruqi hanya salah satu contoh dari sekian banyak generasi muda Muslim di AS yang menyumbangkan tenaga serta pikirannya untuk membantu orang lain yang nasibnya kurang beruntung, lewat kegiatan-kegiatan sosial.

CAIR sendiri aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial. Pada tanggal 5 Juni kemarin, CAIR mengkordinir 40 warga Muslim untuk ikut dalam program Susan G. Komen National Race for Cure di Washington. Program yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kanker payudara, dan masih banyak kegiatan positif lainnya yang dilakukan warga Muslim di AS. Cuma sayangnya, kegiatan-kegiatan itu memang jarang diekspos media massa, sehingga mata masyarakat AS terbuka bahwa warga Muslim juga bagian dari warga AS yang banyak memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat AS. (ln/iol)