Konflik di Timur Tengah yang kian memanas menimbulkan kekhawatiran akan berdampak bagi warga London. Para pakar keamanan kantor konsultan MS&A menyatakan, ada resiko serangan ke kedutaan besar AS di London yang ikut mengancam nyawa ribuan warga London.
Perkembangan konflik di Timur Tengah yang belum memperlihatkan tanda-tanda akan mereda, mendorong para pakar keamanan untuk melakukan penelitian dan penilaian atas resiko yang mungkin terjadi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh konsultan keamanan di Inggris, MS&A dan dirilis oleh Evening Standard juga menyebutkan kemungkinan ancaman serangan bom yang dilakukan oleh gerakan perlawanan Irlandia Utara-IRA ke kawasan Bishopsgate dan Dockland. Serangan itu diperkirakan akan merusak area Grosvenor Square dan jalan-jalan di sekitarnya ke arah utara dan Barat.
Ancaman serangan bom ke kedutaan AS akibat konflik di Timur Tengah maupun ancaman serangan bom yang dilakukan IRA, menurut laporan itu, berpotensi menimbulkan banyak korban, baik warga setempat maupu para pekerja dalam radius yang bisa mencapai Oxford Street ke arah utara dan Mount Street ke arah selatan.
Atas hasil penelitian itu, minggu ini, warga London akan mengajukan usulan mereka untuk menutup kedua ruas jalan tersebut, yang oleh para pakar keamanan di MS&A disebut sebagai ‘magnet bagi para teroris.’
Para ahli di kantor konsultan keamanan itu menguatkan, bahwa langkah terbaik untuk mencegah serangan adalah menutup area Upper Brook Street dan Upper Grosvenor Street.
Usul penutupan jalan itu, kabarnya sudah mendapat dukungan dari Walikota London, Ken Livingstone, anggota legislatif Mark Field dan mantan komisaris kepolisian London Metropolitan, Lord Steven.
Pada tahun 2003, Sir David Veness, pejabat senior di tim anti terorisme kepolisian Metropolitan dalam pertemuan dengan para pejabat dari Inggris dan AS mengatakan, jika tidak menutup Upper Brook dan Upper Grosvenor itu sama artinya terlibat dalam pembunuhan massal.
Namun, Sir David pensiun pada tahun 2005. Kepolisian Metropolitan menarik dukungannya untuk menutup kedua jalan utama itu. Posisi Komisaris digantikan oleh Ian Blair yang seharusnya bisa melakukan penutupan berdasarkan peraturan lalu lintas anti terorisme yang berlaku di Inggris. Namun ia tidak melakukan hal itu, sampai terjadi serangkaian ledakan bom di London pada 7 Juli 2005.
Juru bicara kepolisian Metropolitan mengatakan, "Keamanan di kawasan kedutaan besar AS terus dipantau dan dikaji. Untuk menjaga agar arus lalu lintas berjalan lancar, yang penting adalah melakukan penutupan atas jalan-jalan yang memang dinilai sudah sangat perlu dilakukan."
"Penutupan kawasan Upper Brook dan Upper Grosvenor jika diperlukan untuk meminimalkan resiko cukup proporsional dan sejalan dengan kebijakan operasi keamanan kami," sambungnya. (ln/gulfnews)