Kedutaan Besar AS di Belgrade Dibakar Massa, Satu Orang Tewas

Gedung kedutaan besar AS di Belgrade, ibukota Serbia dibakar oleh para pengunjuk rasa yang memprotes kemerdekaan terhadap Kosovo. AS mengecam aparat berwenang Serbia yang dianggap tidak cukup melindungi misi AS di negeri itu dan menyebut para pengunjuk rasa yang menyerang kedutaan besarnya sebagai para para penjahat.

Tidak ada pegawai kedutaan yang menjadi korban dalam insiden tersebut, karena ketika pembakaran terjadi gedung kedutaan sedang kosong. Namun salah seorang pengunjuk rasa tewas, terperangkap api dalam insiden yang terjadi pada Kamis (21/2).

Awalnya, sekitar 100.000 orang melakukan aksi unjuk rasa damai di depan gedung parlemen. Mereka memprotes kemerdekaan Kosovo. Bentrokan dengan aparat keamanan tak terhindarkan lagi, ketika ratusan pengunjuk rasa mulai menyerbu kedutaan besar AS dan melakukan pembakaran. Aksi perusakan meluas ke sejumlah gedung kedutaan lainnya, termasuk kedutaan besar Kroasia. Para pengunjuk rasa juga merusak toko-toko serta beberapa kantor bank.

Duta besar AS di PBB Zalmay Khalilzad menyatakan akan meminta Dewan Keamanan dengan suara bulat mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oleh para pengunjuk rasa. Aksi unjuk rasa itu sendiri didukung oleh pemerintah Serbia yang selama ini tidak pernah menyetujui kemerdekaan Kosovo.

Media massa lokal melaporkan, sedikitnya 80 orang dirawat di rumah sakit setelah kerusuhan reda. Dari jumlah itu, setengahnya adalah anggota kepolisian, termasuk dua orang wartawan dari Prancis dan Belanda.

Aljazeera melaporkan, para pengunjuk rasa menumpahkan kemarahan mereka ke kedutaan besar AS karena merasa negara Paman Sam itu sudah bersikap tidak adil. Para pengunjuk rasa selain membawa bendera Serbia, juga membawa spanduk-spanduk bertuliskan "Stop USA terror." (ln/aljz)