Angkatan Bersenjata Mesir terpaksa turun tangan untuk menggulingkan mantan Presiden Mohammed Mursi untuk menghindari ” perang saudara , ” ucapan dusta Komandan militer Jenderal Abdel Fattah al – Sisi dalam sebuah wawancara dengan harian Arab al- Masry al- Youm diterbitkan pada hari Senin .
“Langkah militer ‘ sebenarnya didikte oleh kepentingan nasional dan kebutuhan keamanan nasional dan antisipasi bahwa negara bisa terjadi perang saudara dalam waktu dua bulan jika situasi tersebut berlanjut, ” alasan yang dibuat el- Sisi .
Jenderal Sisi mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Mursi dan memintanya untuk menyajikan inisiatif sikap dan membuat konsesi dengan kekuatan politik lainnya untuk menyelesaikan kebuntuan politik .
” Yang benar adalah bahwa saya ingin memberikan kesempatan bagi mantan presiden mengubah posisinya dan menyelamatkan mukanya , ” kata Sisi .
Ia mengatakan ia mendukung solusi politik untuk intervensi militer langsung .
” Saya menekankan bahwa ada bahaya yang sangat serius dalam kudeta dan bahwa yang tepat dan yang terbaik adalah untuk mencapai perubahan apapun melalui kotak suara dan ini adalah upaya untuk reformasi , ” katanya .
Jenderal Sisi memberikan waktu seminggu sebagai ultimatum bagi kekuatan politik untuk mencapai kesepakatan dan setelah itu ia membuat ultimatum lain , selama 48 jam . Ketika hal itu tetap berakhir tanpa adanya kompromi , maka tentara turun tangan untuk menggulingkan Mursi pada 3 Juli dan mengumumkan peta jalan politik.
Ikhwanul Muslimin Mesir menolak penggulingan Mursi dan terus melakukan demonstrasi protes di seluruh negeri . Lebih dari 3000 orang gugur dalam peristiwa yang diikuti ketidakstabilan dan kesengsaraan ekonomi . (Arby/Dz)