Menteri Informasi Suriah Imran Zoubi menyerang Presiden Mesir Muhammad Mursi untuk pidatonya baru-baru ini di KTT Gerakan Non-Blok yang berlangsung di Teheran, kantor berita Jerman DPA melaporkan.
Di Teheran, pidato Mursi membahas serta mendukung perjuangan kebebasan rakyat Suriah dan Palestina.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Damaskus Senin kemarin (3/9), Zoubi menggambarkan pidato Mursi sebagai “kemunafikan politik” dan “upaya tambahan untuk merendahkan Mesir.”
Ia menuduh Mursi, bersama dengan Saudi, Turki dan Qatar, yang bertanggung jawab atas pertumpahan darah di Suriah, dalam menanggapi pernyataan Mursi yang menyatakan bahwa, “Kita semua bertanggung jawab atas darah Suriah.”
Zoubi menyatakan penyesalan bahwa “setelah Mubarak jatuh, presiden lain datang dengan warna yang sama dan perbedaan satu-satunya Mubarak dengan Mursi adalah Mursi berjenggot sedangkan Mubarak tidak.”
Zoubi menyiratkan bahwa negara-negara lain bertanggung jawab untuk pidato Mursi, dengan mengatakan, “Mesir sebenarnya lebih besar daripada yang dibayangkan banyak pihak … Mesir seharusnya tidak bisa dibeli oleh 2 miliar dolar AS yang berasal dari Qatar.”
Zoubi juga mengomentari misi utusan internasional baru untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, mengatakan bahwa “kita akan berinteraksi secara positif dengan inisiatif yang membantu Suriah untuk keluar dari konspirasi yang kita saksikan selama ini dan tidak membahayakan keamanan nasional dan kedaulatan.”(fq/reu)