Setelah aksi protes kekerasan mengecam film yang menghina Islam melanda Kairo dan Benghazi Libya bahkan menyebabkan tewasnya duta besar AS beserta tiga warga AS lainnya di negara itu, kali ini demonstrasi kekerasan terjadi di Yaman.
Koresponden AFP di Yaman melaporkan Kamis (13/9) bahwa sekelompok massa demonstran Yaman, yang marah atas film anti Islam, pada hari Kamis ini menyerbu kompleks kedutaan AS di ibukota Sanaa, namun upaya tersebut mendapat penentangan dari polisi anti huru-hara yang menahan mereka agar tidak berbuat lebih anarkis.
Para pengunjuk rasa membakar sejumlah kendaraan diplomatik ketika pasukan keamanan menggunakan meriam air dan tembakan peringatan dalam upaya untuk mengusir mereka keluar dari area kompleks kedutaan AS.
Para pejabat keamanan mengatakan para demonstran memecahkan jendela kantor keamanan di luar kedutaan sebelum menerobos gerbang utama kompleks yang dijaga ketat di bagian timur Sana’a. Penjaga keamanan melepaskan tembakan dan ada laporan korban di kedua belah pihak, tetapi tidak ada rincian yang segera tersedia.
Serangan itu terjadi dua hari setelah empat warga Amerika, termasuk duta besar tewas ketika massa menyerang konsulat AS di Benghazi Libya, dan pengunjuk rasa di Kairo merobohkan bendera AS dan menggantinya dengan bendera tauhid. (fq/afp)
