Memasuki hari ke-16 agresi brutal Zionis Israel ke Libanon Selatan sejak 12 Juli 2006 jumlah korban jiwa terus bertambah, di samping ribuah warga sipil yang eksodus dan kehilangan tempat tinggal, belum lagi aksi penghancuran infrastruktur yang terjadi meluas di wilayah tersebut. Berikut ini adalah data kerugian jiwa dan materi sebagaimana dihimpun kantor berita aljazeera hingga hari ke-16 agresi brutal Zionis Israel ke Libanon.
Jumlah korban yang meninggal 600 jiwa, 420 korban telah berhasil dievakuasi ke rumah sakit. 349 di antaranya adalah warga sipil, 29 anggota militer dan polisi, 32 pejuang Hizbullah termasuk dua orang anggota medis dan 6 orang dari Gerakan Amal.
Sejak aksi militer Israel ke Libanon lebih 800 warga sipil dan 81 anggota militer dan polisi terluka. Angka ini berdasakan data dari pihak keamanan dan rumah sakit di Libanon. Sementara itu sebanyak 4 anggota pemantau PBB tewas dalam serangan udara Israel ke markas PBB di selatan Libanon.
Kerugian materi akibat serangan Israel ini sangat besar yang diperkirakan oleh Menteri Keuangan Libanon, Juhad Az’ur, mencapai milyaran dolar. Aksi pernghancuran banyak terjadi pada fasilitas sipil dan militer.
Markas militer yang menjadi sasaran adalah markas umum di Bint Jbail, barak-barak militer di al-Jamhur, Kfer Shima, markas interlijen militer di al-Abada, pangkalan laut di pelabuhan Tripoli dan Beirut, pangkalan udara di Riyaq dan Qali’at ditambak stasiun-satasiun radar dan gudang persenjataan militer Libanon.
Sementara institusi Hizbullah yang menjadi sasaran penghancuran adalah kantor-kantor umum, rumah-rumah dan wilayah segi empat aman di pinggiran Libanon, markas Hizbullah termasuk kantor Sekjen Hizbullah Hasan Nashrullah, gedung majlis syura dan kerjasama Islam.
Serangan Israel juga menghancurkan kantor pejabat Hizbullah di selatan Libanon Syaikh Nabiel Qawuq, kantor-kantor Hizbullah di Ba’labak dan Shimsitar, yayasan al-Syahid di Ba’labak, madrasah al-Hidayah dan markas penyuluhan pertanian yang juga di Ba’labak. Sasaran serangan udara Israel juga menghancurkan sejumlah kantor Husainiyah dan masjid Imam Ali di Ba’labak.
Di bidang perhubungan, sedikitnya seratus jembatan hancur menjadi sasaran serangan Israel. Agresi Israel juga menghancurkan jalan-jalan internal dan jalan-jalan tol di sebelah selatan dan timur Libanon, juga jalan internasional antara Beirut dan Damaskus. Serangan udara Israel juga menghancurkan badar udara internasional Beirut serta pelabuhan di Beirut, Gunia dan Tripoli.
Puluhan ribu gedung dan rumah menjadi sasaran rudal-rudal pelumat Israel di sebelah selatan Libanon, pinggiran Beirut Selatan, daerah Ba’labak dan timur Libanon. Sementara itu tidak kurang dari 450 truk dan kontainer hancur. Serangan juga menghancurkan stasiun-stasiun BBM, pembangkit listrik, tower-tower air dan gudang BBM di bandara Beirut.
Serangan udara Israel juga menghancurkan puluhan pabrik di tenggara Beirut, selatan Libanon dan Sahl Baqa’, termasuk pabrik susu terbesar di Libanon. Germpuran Israel menghancurkan stasiun-stasiun televisi dan radio serta jaringan telepon. Semua itu mejadi atrget gempuran Zionis Israel yang berlangsung lebih dari dua minggu sejak 12 Juli lalu. (was/aljzr)