Paul Findley dalam tulisannya di Washington Report tahun 1997, jauh sebelum peristiwa 11 September, umpamanya mengatakan, usai perang dingin, lobi Israel yang dikenal sangat kuat di Amerika lebih berhasil meyakinkan pemerintah Amerika bahwa “musuh bersama” mereka saat ini adalah dunia Islam.
Beberapa analis lain mengatakan bahwa dunia Islam sangat lemah dalam penguasaan media massa sehingga yang terjadi adalah distorsi berlebihan oleh media yang dikuasai Barat dan kekalahan total dalam “perang” informasi.
Semua analisis ini dan analisis lain yang menyalahkan pihak luar sangat mungkin mengandung kebenaran. Tetapi apakah dengan demikian Muslim bisa memperbaiki citranya dengan sekadar defensif, apologetik, reaktif, dan menyalahkan, atau mengecam pihak lain? Atau pasrah dan menerima peran sebagai pihak yang menjadi “korban”? Ataukah akan lebih efektif bila dunia Islam melihat ke dalam dan mencoba mengoreksi diri dari kekurangan-kekurangan yang ada? ROL
Oleh Abdillah Thoha