Kebakaran terjadi di dua gerbong kereta Samjhauta Express, kereta yang menghubungkan wilayah Pakistan dan India, Minggu (18/2) tengah malam. Kebakaran terjadi ketika kereta melintas di utara India, menewaskan 64 penumpangnya dan belasan orang luka-luka.
Seorang pejabat perusahaan jawatan kereta api India menduga kebakaran itu merupakan aksi sabotase. Dugaan serupa dilontarkan kepolisian India yang mengatakan kemungkinan adanya ledakan bom yang mengakibatkan kebakaran.
Juru bicara perdana menteri India juga menyatakan, bukti-bukti mengindikasikan adanya "aksi teror" dalam kebakaran kereta api itu.
Menurut para pejabat perusahaan kereta api India, polisi menemukan dua tas yang berisi bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat kejadian. Satu tas ditemukan di dalam gerbong yang terbakar dan satu tas lagi ditemukan di atas rel kereta.
"Kami punya saksi mata yang mengatakan mendengar dua kali ledakan, " kata manajer umum perusahaan jawatan kereta api Northern Railways India, VN Mathur.
Ia menyatakan, belasan mayat ditemukan di dua gerbong yang terbakar Minggu (18/2) tengah malam. Dua gerbong itu terbakar saat kereta api melintas di dekat kota Panipat, sekitar 100 kilometer sebelah utara New Delhi. Kereta itu sedang dalam perjalanan menuju kota Attari, stasiun terakhir sebelum mencapai perbatasan Pakistan.
Sumber di pemerintahan India mengungkapkan, mayoritas korban adalah orang Pakistan dan sejumlah personil keamanan India.
Saluran berita Times Now, India melaporkan, dua bom yang mengandung bahan bakar minyak diduga sebagai penyebab kebakaran dan tim penyelamat butuh waktu satu jam setengah untuk tiba di tempat kejadian. (ln/aljz)