Pasukan keamanan Arab Saudi mengklaim pihaknya berhasil menembak mati 6 orang bersenjata yang ditengarai anggota jaringan Al-Qaidah di ibukota Riyadh, Jum’at (23/06). Orang-orang ini disinyalir tengah menyusun persiapan serangan ke lokasi-lokasi vital di wilayah negara petro dolar tersebut. Seorang anggota keamanan Arab Saudi dinyatakan tewas dalam peristiwa baku tembak dengan kelompok tersebut.
Departemen Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan, baku tembak terjadi di salah satu perkampungan di Riyadh Jum’at pagi. Dalam pernyataannya, Departemen Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan seorang anggota Al-Qaidah lainnya terluka dan berhasil ditangkap dalam baku tembak yang terjadi di kampung an-Nakhil di Ibukota Riyadh. Sementara itu dua orang anggota keamanan lainnya dinyatakan terluka.
Jurubicara Departemen Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan, “Pasukan keamanan pagi ini (Jum’at) berhasil mengejar 7 orang anggota kelompok sesat hingga ke kampung an-Nakhil di Riyadh. Pasukan keamanan dikejutkan dengan tembakan beruntun dari senjata otomatis orang-orang bersenjata tersebut.”
Ditambahkan, “Pasukan keamanan akhirnya mambalas tembakan dan behasil menguasai keadaan, dan akhirnya berhasil membunuh 6 orang dari mereka, seorang lagi terluka dan ditawan. Televisi al-Arabia menukil dari sumber-sumber keamanan mengatakan, “Orang-orang ekstrim tersebut berniat melakukan aksi ketika pasukan keamanan menyerbu tempat persembunyian mereka. Orang-orang ekstrimis Islam tersebut berkoalisi dengan Al-Qaidah melancarkan aksi kekerasan sejak 3 tahun terakhir.”
Salah seorang saksi mata menyebutkan, sebagian orang bersenjata yang biasa melakukan aktivitas di Villa berupaya untuk kabur. Namun pasukan keamanan melepaskan tembakan ke arah mereka dan menghancurkan mobilnya. Pihak keamanan langsung mengerahkan anggota kepolisian untuk memblokade lokasi baku senjata setelah orang-orang bersenjata tersebut berhasil dilumpuhkan.
Dalam tiga tahun terakhir, kelompok garis keras di Arab Saudi yang ditengarai memiliki kaitan dengan jaringan Al-Qaidah melancarkan aksi kekerasan. Tujuannya adalah menentang sistem kerajaan yang mendukung Barat dan mengusir orang-orang Barat dari kerajaan Arab Saudi sebagai negara penghasil minyak tersebesar di dunia.
Pihak keamanan Arab Saudi mengatakan, sekitar 150 orang asing dan Arab Saudi di antaranya anggota keamanan, serta 130 orang dari kelompok garis keras telah terbunuh dalam serangkaian serangan dan baku senjata dengan pasukan keamanan Arab Saudi sejak Mei 2003 saat sejumlah orang melakukan peledakan di kompleks yang dihuni orang-orang Barat di Riyadh. (was/albwb)