Keamanan Aljazair Klaim Tembak Mati Orang Kedua Al-Qaidah

Kantor berita Aljazair mengutip keterangan sumber-sumber keamanan pemerintah terkait terbunuhnya orang kedua Al-Qaidah di Afrika Utara pada Kamis (26/4) kemarin. Dikatakan kantor berita itu bahwa, penangkapan itu terjadi dalam sebuah operasi keamanan paling ketat sejak peristiwa bom bunuh diri terakhir di ibukota Aljazair.

Menurut pihak keamanan, orang kedua Al-Qaidah itu diketahui bernama Samir Musab alias Samir Shayyud yang terbunuh dalam sebuah baku tembak dengan militer di wilayah Bumardas, 50 km sebelah timur Kota Aljir.

Seperti ditulis Harian Al-Hayat terbitan London, Jum’at (27/4) hari ini, bahwaShayyud terbunuh setelah menolak untuk menyerah di wilayah Bumardas, di mana Shayyud malah langsung membalas unit keamanan yang tengah melakukan patroli dengan tembakan. Akibatnya, kontak senjata tak terhindarkan yang menewaskan orang kedua Al-Qaidah di Afrika Utara itu.

Shayyud termasuk orang paling dicari keamanan Aljazair. Ia dikenal sebagai Koordinator Amir Jamaah Salafi untuk Dakwah dan Pertempuran di Aljazair. Shayyud juga merupakan petinggi baru Al-Qaidah setelah Abu Musab Abdul Wadud yang memangku pimpinan Al-Qaidah pada September 2004 lalu.

Menurut sebuah sumber, Shayyud disebut sebagai Wakil Amir Nasional dalam Jaringan Al-Qaidah. Selama ini, pihak keamanan kerap menemui kegagalan dalam menangkap Shayyud yang dikenal sangat pintar bersembunyi di tengah-tengah masyarakat sipil.

Menurut kantor berita Reuters, keberhasilan penangkapan Shayyud ini berkat bantuan informasi-informasi yang didapat dari anggota Jamaah Salafi yang sudah mendapatkan grasi pada tahun lalu.

Untuk diketahui, Jaringan Al-Qaidah di Maroko yang menamakan diri dengan Jamaah Salafi untuk Dakwah dan Pertempuran, menyatakan bertanggung jawab atas ledakan di Ibukota Aljir pada 11 April lalu, yang menewaskan 33 orang.

Jamaah Salafi yang dituding sebagai kepanjangan tangan Al-Qaidah, sejak 1992 terus melakukan serangan bersenjata terhadap pemerintah Aljazair. Mereka mengklaim bahwa serangan itu bertujuan untuk mendirikan negara Islam.(ilyas/alrb)