“Banyak musibah yang mendatangkan manfaat”. Seperti itulah situasi yang tampak dari masyarakat Iran setelah mereka mengalami penambahan embargo dari DK PBB terkait proyek nuklir mereka. Warga Iran memandang, embargo itu justru membawa keuntungan bagi negara mereka.
Sejak akhir bulan lalu, Badan pemantau Nuklir internasional telah memberikan tambahan hukuman atas Iran dengan menyatakan, “Iran berpura-pura tidak tahu dengan tuntutan DK PBB terkait uranium mereka dengan terus melanjutkan pembangunan aktivitas nuklir dan menolak upaya pemantau nuklir untuk menyelidiki aktivitas itu. ”
Namun demikian jurnalis Iran bernama Amer Abbas mengatakan, “Orang-orang Iran sudah terbiasa dijatuhi embargo. Kami yakin embargo ini akhirnya akan menjelaskan bahwa kamilah yang beruntung.”
Ia lalu menjelaskan, bagaimana embargo justru menambah keseriusan Iran untuk mandiri di seluruh bidang. “Karena itu kami yakin bahwa penambahan embargo akan memberi kenikmatan lain yang tidak terlihat bagi kami. ”
Pernyataan yang sama dilontarkan Shariea Madari, tokoh Tinggi Revolusi Iran. Ia mengatakan, “Proyek nuklir kami justru merupakan hasil setelah kami diembargo. Pemimpin Khomeini sering mengatakan bahwa orang Amerika telah berlaku baik kepada Iran dengan memberikan embargo. Embargo ini benar-benar menyenangkan kami untuk terus mengembangkan kekuatan yang ada pada diri kami. ”
Keuntungan yang diperoleh dari embargo bukan hanya aspek pembangunan saja. Tapi juga terkait dengan penyatuan nasionalisme Iran yang semakin kuat, bersamaan dengan berbagai permasalahan yang mereka alami.
Jawad Husein, mahasiswa Universitas Teheran, mengatakan, “Saya kemarin menolak gaya politik yang dikembangkan presiden Mahmud Ahmadinejad. Tapi dalam hal ini saya mendukung Ahmadinejad sepenuhnya. Ini masalah keamanan nasional kami. ”
Seorang pengamat politik Iran juga mengungkapkan keyakinannya bahwa sentimen anti Ahmadinejad yang muncul di kalangan rakyat Iran justru menurun dengan adanya embargo. “Orang-orang Iran mungkin berbeda pendapat dengan pemerintah terkait berbagai masalah. Tapi mereka bersatu padu terkait masalah nuklir ini. Jika Anda bertanya kepada seorang petani dan pebisnis tentang masalah ini, maka jawaban mereka akan sama. ” (na-str/iol)