Protes pemerintah Iran dan Pakistan terhadap pemerintah Inggris yang telah memberi penghargaan gelar kehormatan ksatria pada Salman Rusdi, terus bergulir. Pemerintah kedua negara itu memanggil perwakilan negara Inggris di negara masing-masing.
Kementerian Iran memanggil duta besar Inggris di Teheran dan mengatakan bahwa Inggris telah melakukan "tindakan yang provokatif." Sedangkan pemerintah Pakistan, pada utusan pemerintah Inggris di Islamabad mengatakan bahwa pemerintah Inggris "benar-benar tidak sensitif" dengan memberikan penghargaan pada Salman Rusdi yang novelnya berjudul Ayat-Ayat Setan sempat membuat marah umat Islam di dunia.
"Tindakan yang tidak patut, melecehkan dan mencurigakan yang dilakukan pemerintah Inggris ini merupakan contoh pertarungan yang jelas terhadap Islam, " kata Direktur Kementerian Luar Negeri Iran untuk wilayah Eropa Ebrahim Rahimpour pada duta besar Inggris Geoffrey Adams, seperti dilansir kantor berita IRNA.
Rahimpour menambahkan, penghargaan yang diberikan Inggris pada Salman Rusdi merupakan tindakan yang sangat melukai 1, 5 milyar umat Islam di dunia dan penganut agama lainnya. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah Inggris dan Ratu Elizabeth II harus bertanggung jawab atas tindakan yang provokatif itu.
Sementara itu, di Islamabad, kementerian luar negeri Pakistan memanggil perwakilan Komisi Tinggi Inggris Robert Brinkley. Pada Brinkley, kementerian luar negeri Pakistan menyatakan bahwa penghargaan pemerintah Inggris terhadap Salman Rusdi telah mengganggu upaya kedua negara untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan.
Menurut laporan reporter BBC di Islamabad, hubungan diplomatik antara Inggris dan Pakistan memanas, namun sejauh ini baru terjadi di level pejabat pemerintahan saja. (ln/bbc)