Al-Aqsha Foundation mengingatkan kaum Muslimin terkait adanya rekaman suara seorang Yahudi garis keras, melalui media elektronik Israel. Rekaman suara itu berisi seruan kepada masyarakat Israel untuk melakukan serangan terhadap Masjid Al-Aqsha setiap hari, melalui pemasangan berbagai simbol Yahudi dan mempercepat pembangunan Haikal Sulaman yang diyaini ada di bawah bangunan Masjid yang menjadi kiblat pertama umat Islam.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis (29/11), Yayasan Al-Aqsha yang berkonsentrasi untuk membangun dan memelihara tempat-temapt suci di Palestina, mengingatkan penduduk Palestina dan khususnya penduduk Al-Quds (Jerussalem), terhadap ancaman bahaya yang diserukan Yahudi melalui kaset rekaman. Yayasan Al-Quds menganjurkan umat Islam lebih mengintensifkan lagi kunjugan ke Masjid Al-Aqsha untuk menyaingi banyaknya orang Yahudi yang mendaftar kunjungan ke lokasi yang sama.
Menurut Al-Aqsha Foundation, pihaknya akan serius mengintensifkan kunjungan ke Masjid Al-Aqsha melalui “Masirat Biaraq” dan mengupayakan hal tersebut dengan berbagai kemungkinan. Masirat Biaraq adalah sebuah program yang mendorong rakyat Palestina dari berbagai wilayah untuk berziarah ke Masjid Al-Aqsha.
Dengan program itu, ada puluhan mobil setiap hari yang mengarah ke Al-Quds secara gratis dari berbagai perkampungan di dalam Palestina. Target program ini adalah menghidupkan peran kontrol terhadap Al-Aqsha melalui intensifikasi kaberadaan kaum Muslimin di Al-Aqsha.
Menurut Al-Aqsha Foundation, kaset rekaman yang berisi penghancuran terhadap masjid Al-Aqsha itu menunjukkan sikap kelompok ekstrim Yahudi di balik berbagai acara ritual Yaudi di dalam Masjid Al-Aqsha. Kaset rekaman itu, kemudian sangat laris di pasar Israel dan kemungkinan besar mempengaruhi sikap sekelompok Yahudi yang terus menerus mendatangi wilayah Masjid Al-Aqsha setiap hari, sampai berjumlah 1.500 orang perharinya. (na-str/iol)