Serangan pemberontak terhadap pasukan keamanan Afghanistan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, Presiden Hamid Karzai mengatakan Kamis ini (21/6), sehari setelah seorang pembom bunuh diri Taliban menyerang konvoi yang menewaskan 21 orang.
Pernyataannya ini cenderung meningkatkan keraguan tentang kemampuan Afghanistan untuk mengambil alih keamanan ketika sebagian besar dari 130.000 pasukan asing pimpinan AS mundur dari negara itu.
Karzai menyatakan hal tersebut pada sebuah sidang khusus parlemen sehari setelah serangan bunuh diri Taliban terhadap patroli bersama Afghanistan-AS yang menewaskan 21 orang di wilayah timur.
“Saya telah memperhatikan bahwa hari ini, di satu masa, dua atau tiga bulan, serangan terhadap kami, polisi tentara dan perwira intelijen semakin meningkat,” kata Karzai.
“Setiap hari kami memiliki setidaknya 20 sampai 25 korban, setiap hari setidaknya 20 sampai 25 pemuda kami membuat pengorbanan untuk negara ini dan terbunuh.”
Karzai mengakui pemerintahnya dan sekutu Baratnya telah gagal untuk membawa perdamaian di Afghanistan, yang telah mengalami konflik selama tiga dekade terakhir, mengatakan “tanah kami, rumah kami, rakyat kami masih belum aman”.
“Baik pemerintah Afghanistan maupun pasukan internasional belum tuntas memerangi terorisme di sini yang bisa membawa keamanan,” ujarnya.
Tapi presiden, yang akan mundur dari kekuasaan pada 2014 ini, bersumpah untuk melakukan apa pun untuk memperkuat pertahanannya.
“Afghanistan akan membangun pasukan keamanannya, dengan atau tanpa uang asing,” tegasnya.(fq/dawn)