Pemilu Afghanistan akhirnya harus dilakukan dalam dua putaran. Atau mungkin juga merupakan sesuatu yang harus diulang. Hamid Karzai, presiden Afghan, ternyata tidak serta merta mulus meraih kursi kepresidenannya lagi.
Dalam penghitungan suara, terbukti Abdullah Abdullah, rival terberat Karzai mendapatkan suara lebih dari 50 persen pada pemilihan 20 Agusutus kemarin.
“Akan ada dua putaran pemilu yang kedua pada 7 November mendatang. Alasannya, suara Karzai mencapai 49, 67 dan tak bisa melampaui 50 persen.” Ujar Noor Mohammad Noor, juru bicara pemerintah Afghanistan di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tanggapan Karzai? Walau menyesakkan karena ia sudah merasa yakin akan menang, Karzai mengatakan bahwa putaran kedua itu legal dan konstitusional. “Kami yakin, keputusan KPU ini legal, dan konstitusional dan akan memperkuat demokrasi di negara kita.” ujarnya di stasiun televisi Afghan.
Sikap Karzai yang mementingkan kekuasaan tak ubahnya dengan para pemimpin di negara-negara lainnya. Sementara rakyatnya digempur habis-habisan, kelaparan, dan menderita, jalan menuju kekuasaan jangan sampai terhalang. (sa/reuters)
