Karzai Kembali Buka Borok AS & PBB Di Afghanistan

Presiden Afghanistan, Hamid Karzai kembali mengeluarkan suara pedas terkait keberadaan tuan besarnya, Amerika. Ia mengatakan bahwa AS mencampuri urusan internal negaranya dan menghambat pelaksanaan undang-undang.

Dia padahal sudah meminta warga Afghanistan dan negara-negara asing untuk menghormati konstitusi Afghanistan.

"Saya meminta teman-teman luar negeri kami untuk tidak ikut campur dalam urusan internal kami, tidak ikut campur dalam konstitusi kami,” ujar Karzai ketika memperingati ulang tahun ketujuh ratifikasi Konstitusi Afghanistan di pusat kota Kabul. "Mereka harus berhenti campur tangan dalam pelaksanaan hukum di negara kami.”

Karzai tidak memberikan rincian jelas tetapi beberapa waktu lalu, ia pun menyebutkan bahwa perusahaan keamanan asing juga menjalankan pemerintahan paralel di Afghanistan. Dia juga menuduh PBB dan orang asing lainnya melemahkan pemilihan presiden Afghanistan 2009, selain menyangsikan kemampuannya sebagai seorang pemimpin yang efektif.

Tanggapan AS? Dalam kesempatan yang terpisah, seorang anggota Kongres Amerika senior malah menyerukan dibangunnya pangkalan militer AS yang permanen di negara yang dilanda perang itu. Senator Lindsay Graham mengatakan hari Ahad bahwa pangkalan udara Amerika di negara yang dilanda perang akan menguntungkan Amerika Serikat dan sekutu Barat-nya, jika dikelola oleh militer AS.

"Kami memiliki pangkalan udara di seluruh dunia dan beberapa pangkalan udara di Afghanistan akan memungkinkan pasukan keamanan Afghanistan melawan Taliban," kata Graham, senator Republik dari South Carolina.

Kabul selama ini telah tegas menolak gagasan pembentukan pangkalan permanen militer AS di Afghanistan. Kepala juru bicara kepresidenan Waheed Omar mengatakan dalam konferensi pers di Kabul hari Senin bahwa masalah itu tidak pernah dibahas dalam pertemuan antara pejabat dari kedua negara.

"Kami telah mengumumkan sebelumnya bahwa kami berhubungan dengan Amerika Serikat hanya pada masalah kemitraan strategis jangka panjang, tetapi tidak pada kemungkinan pendirian pangkalan permanen AS di Afghanistan," katanya. (sa/presstv)