Pihak pengadilan mengabulkan gugatan yang diajukan National Islamic Union (NIU), sebuah organisasi Muslim, ke Google Inc, perusahaan induk YouTube sebagai pihak yang menayangkan film. Mereka menilai hal itu ofensif dan melanggar hak kebebasan beragama. Sao Paulo, lokasi pengadilan berada, merupakan daerah yang dipadati imigran Timur Tengah.
Hakim Gilson Delgado Miranda dalam putusannya menyatakan, pihaknya menyandingkan kebebasan berekspresi dan keperluan melindungi hak invidu dan kelompok dari aksi yang berpotensi menyebabkan diskriminasi agama. Meski demikian, ia menyimpulkan, pihaknya melarang sesuatu yang ilegal, yang semestinya tak mengancam kebebasan berpikir dan berekspresi.
Pada 18 September 2012, kabinet Rusia menyatakan akan memblokir akses ke YouTube jika laman ini menolak menghapus film yang sama. Para jaksa telah meminta pengadilan di Moskow menetapkan “The Innocence of Muslims” sebagai materi ekstrem dan menyerang pemeluk agama. Menteri Komunikasi Nikolai Nikiforov menyatakan, akses ditutup bila Google gagal memenuhi permintaan pengadilan.
“Kedengarannya seperti gurauan, tetapi karena film ini YouTube dapat diblokir di seluruh Rusia,” jelasnya dalam akun twitter-nya. Dia menunjuk pada undang-undang media yang bakal berlaku efektif pada 1 November dan dirancang untuk melindungi kelompok minoritas dari para ekstremis dan materi berbahaya serta mengizinkan pemerintah menutup akses terhadap sebuah laman.(rol)