Tak peduli menteri, sepanjang dia Muslim, maka harus dicurigai, ditahan dan diinterogasi. Itulah yang dialami Shahid Malik, Menteri Pembangunan Internasional-menteri Muslim pertama di pemerintahan Inggris-di sebuah bandara Amerika Serikat.
Malik, 40, keturunan Pakistan mengungkapkan bahwa ia sempat ditahan selama 40 menit di Bandara Dulles, Washington ketika ia sedang dalam perjalanan kembali ke London setelah melakukan pembicaraan seputar penanganan terorisme dengan para pejabat AS. Selain ditahan, tas bawaannya juga digeledah petugas bandara apakah membawa bahan-bahan peledak.
Insiden ini bukan yang pertama kalinya dialami Malik. Bulan November kemarin, Malik juga ditahan selama satu jam di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, padahal ia datang ke AS untuk memberikan pidato tentang penanganan ekstrimisme dan terorisme yang diselenggarakan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
"Saya sangat kecewa. Perlakuan kasar yang saya alami bulan November kemarin, sudah saya lupakan dan sudah saya maafkan, tapi saya benar-benar yakin bahwa para menteri Inggris dan anggota parlemennya selayaknya diperlakukan sama hormatnya di bandara-bandara AS, " kata Malik.
Ia tetap berpikiran positif bahwa tidak ada rasa kebencian atau dendam dalam insiden tersebut, namun menurut Malik, apa yang dialaminya menunjukkan bahwa AS tidak percaya diri. (ln/presstv)