Pejabat pemerintah transisi Somalia menyatakan, beberapa blok bangunan, yang menjadi kantor pusat keamanan negeri itu hancur akibat bom mobil oleh kelompok Al-Shabab. Serangan bom mobil itu menghancurkan bangunan pusat militer di ibukota Mogadhisu, dan mengakibatkan 6 orang tewas, dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Serangan bom mobil itu diarahkan ke kantor pusat latihan militer di Mogadhisu. Ini serangan yang menghancurkan bagi pusat latihan militer pemerintah. "Enam orang polisi tewas, dan puluhan lainnya mengalami luka-luka", ujar Abdirrahman Issa, kepala polisi di Mogadhisu.
Ledakan yang sangat keras dan terasa goncangan yang diakibatkan oleh ledakan itu. "Ledakan bom mobil litu mengakibatkan robohnya sejumlah gedung", ujar Issa. Kemungkinan banyak korban sipil, yang berada di dekat ledakan itu. Sejauh itu belum ada konfirmasi jumlah korban sipil.
Sementara itu, kelompok al-Shabab telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom mobil itu. Menurut AFP, sekalipun belum ada yang mengaku bertanggungjawab, tetapi menurut kantor berita AFP, setidaknya ada indikasi yang melakukan aksi itu adalah kelompok al-Shabab.
Kelompok al-Shabab terus meningkatkan serangan atas pemerintah transisi yang didukung oleh PBB, yang sekarang ini terus melemah. Pemerintah transisi yang mendapatkan dukungan PBB dan Barat itu, tak cukup kuat menghadapi serangan-serangan yang dilakukan al-Shabab, bahkan sebelumnya pasukan dari Ethiopia telah meninggalkan negara yang sudah puluhan tahun dilanda perang saudara.
Kini belum nampak siapa yang bakal memenangkan pertarungan antara pemerintah transisi yang didukung PBB dan Barat. Karena kelompok al-Shabab semakin kuat dan mendapatkan dukungan dari berbagai pejuang.
Sekarang banyak anak-anak muda yang bergabung dengan kelompok yang oleh Barat dituduh sebagai Talibannya di Afrika, yang akan sangat membahayakan kepentingan Barat. (nh/aljz)