Georgi Kadiev, politisi dari Partai Sosialis Bulgaria yang ikut serta dalam pemilihan walikota Sofia menyatakan bahwa ia akan memberikan dukungan jika komunitas Muslim ingin membangun masjid baru di kota itu.
"Bahkan masjid ketiga, keempat … jika memang diperlukan, seperti saya juga mendukung pembangunan sinagog atau kuil orang-orang Armenia," kata Kadiev saat melakukan pertemuan dengan Kepala Mufti Bulgaria pada Rabu (22/6).
Meski akan mengizinkan pembangunan masjid baru, Kadiev menyatakan akan memberlakukan sejumlah pembatasan, antara lain masjid tidak boleh memasang pengeras suara karena khawatir akan dipasang terlalu keras dan mengganggu kenyamanan warga.
Menurut Kadiev, komunitas Muslim di kota Sofia jumlahnya mencapai 30.000 sampai 50.000 orang. Mayoritas muslim adalah warga negara asing dan tidak punya hak suara. Ia juga mengatakan, sebagai orang yang mencalonkan diri sebagai walikota baru, pernyataannya mendukung pembangunan masjid baru di Sofia memang tidak populis.
Awal bulan Juni, Partai Gerakan untuk Hak Asasi dan Kebebasan (DPS)–partai yang didirikan komunitas Turki di Bulgaria–menuntut pembangunan masjid baru di Sofia. Meski sebulan sebelumnya, anggota partai nasional Ataka membuat syok masyarakat Bulgaria, karena menyerang jamaah masjid di Sofia saat melakukan aksi protes terhadap penggunaan pengeras suara di masjid tersebut. (kw/novinite)