Pemilu presiden Perancis akan digelar bulan April 2007, tahun depan. Setidaknya dua kandidat yang resmi maju dalam pemilu ini telah berlomba menggaet dukungan dari kelompok Yahudi. Keduanya adalah, mantan Menteri Lingkungan Perancis, Segolene Royal yang kini menjabat sebagai ketua Partai Sosialis Perancis dan Menteri Dalam Negeri Perancis Nicolas Sarkozy dari Uni Gerakan Rakyat UMP.
Meski dalam kunjungannya ke Israel, Royal menyampaikan pidato dengan kata-kata sangat menyentuh, yang dia sampaikan saat berada di museum korban pembantaian Nazi di Jerusalem, Sarkozy lebih dipilih kelompok Yahudi Perancis, di samping dukungan dari komunitas Yahudi internasional. Terlebih setelah pendukung dan tim kampanye Sarkozy memanfaatkan pertemuan Royal dengan wakil Hizbullah di parlemen Libanon “Ali Amar” untuk menggalang kempanye menyudutkan Royal di media-media massa Perancis.
Dalam pandangan pendukung dan tim kampanye Sarkozy, Hizbullah adalah “partai teroris yang bertujuan menghancurkan negara Israel di samping keberadaannya sebagai penyebab terjerumusnya Israel dalam perang terakhir di Libanon.”
Para pendukung dan tim kampanye Sarkozy memanfaatkan pertemuan Royal dengan wakil Hizbullah ini untuk menegaskan dukungan mereka kepada Israel dan pembelaan terhdap keamanan dan eksistensinya. Sampai-sampai sebuah media Perancis, Senin (04/12) menyebut “Sarkozy adalah calon Yahudi Perancis tanpa pesaing.”
Sementara itu ketua Oranisasi Yahudi Perancis juga mengeluarkan kecamanan kepada Royal karena telah melakukan pertemuan dengan wakil Hizbullah, kelompok radikal yang telah membunuh 58 prajurit Perancis di Beirut pada tahun 1983. Pihaknya juga mengingatkan bahwa Hizbullah mengelola stasiun televisi al-Manar yang anti Semit dan senantiasa melakukan kejahatan ideologi.
Sarkozy: Sahabat Israel
Dan sebaliknya, Organisasi Yahudi Perancis menyebut Sarkozy sebagai sahabat Israel. “Sikap Sarkozy jelas saat perang terakhir antara Libanon dan Israel ketika dia mengatakan bahwa negara Israel adalah korban serangan terorisme,” ungkap ketua dewan komisi orgasisasi-organisasi Yahudi Perancis seperti dikutip Islamonline, Selasa (5/12). Bahkan kunjungan Sarkozy ke Israel, menjenguk mantan PM Israel Ariel Sharon juga mendapat sambut baik dari komunitas Yahudi di Perancis.
Di Perancis sendiri Sarkozy terkenal sebagai tokoh yang memerangi anti Semit. Belakangan, sebagai menteri dalam negeri, dia men-supervisi berbagai peristiwa dan persoalan yang terjadi terkait dengan isu anti Yahudi. Bahkan dia sering hadir dalam setiap acara keagamaan yang diselenggarakan organisasi-organisasi Yahudi Perancis. Dukungan ini tidak mengherankan, karena Sarkozy yang keturunan warga Hongaria itu memiliki darah asli Yahudi.
Sarkozy telah melakukan sejumlah langkah penting untuk membuktikan persahabatannya dengan Israel. Di antaranya adalah saat bertemu dengan Presiden Bush di Gedung Putih dalam peringatan 5 tahun 11 September tahun ini. Dalam kunjungan ini, Sarkozy bertemu dengan para pemimpin kelompok lobi Yahudi Amerika AIPAC (American Israel Public Affairs Committee).
Sarkozy juga mendapatkan penghargaan dari lembaga Yahudi Amerika atas upayanya membela bangsa Semit (Yahudi) di Perancis. Dengan melihat keberhasilannya mengatasi peristiwa-peristiwa anti Semit di Perancis selama beberapa tahun terakhir. Sarkozy di anggap sebagai bintang hakiki bagi warga Yahudi Perancis.
Menurut data, jumlah Yahudi di Perancis sekitar 500 ribu jiwa. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan kaum Muslimin yang jumlahnya sekitar 5 juta jiwa. Namun demikian, menurut para pakar Perancis, orang-orang Yahudi Perancis sangat aktif, terorgansir dan sangat berpengaruh dalam kehidupan politik, media, budaya dan ekonomi. (was/iol)