Kandidat dan Mantan Presiden AS "Jadi Panitia" 60 Tahun Berdirinya Israel

Komunitas Yahudi di Amerika Serikat akan menggelar perayaan 60 tahun berdirinya negara Israel dengan membentuk sebuah Komite Nasional dan mereka merekrut para kandidat presiden dan mantan presiden AS untuk masuk dalam "susunan kepanitiaan" perayaan 60 tahun berdirinya Israel.

Surat kabar terbitan Israel Haaretz, edisi Sabtu (5/4) menyebutkan, kandidat presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dan Barak Obama serta kandidat dari Partai Republik, John McCain akan masuk dalam jajaran wakil Komite Nasional 6 tahun berdirinya Israel.

Sedangkan jajaran ketuanya antara lain mantan presiden AS, George H. W. Bush dan Bill Clinton. Komite ini tugasnya mensponsori berbagai kegiatan dan acara-acara resmi di AS, dalam rangka peringatan 60 tahun terciptanya Israel.

Israel adalah "negara" yang berdiri di atas puing-puing kehancuran Palestina. Bagi rakyat Palestina, berdirinya negara Israel dikenal dengan Hari Nakba. Saat itu, 18 April 1948, kelompok militan Zionis pimpinan Menachem Begin menangkapi dan mengusir sekitar 5.500 warga Palestina. Kemudian tanggal 22 April, kota Haifa jatuh ke tangan pasukan Zionis dan menyebabkan 70.000 rakyat Palestina mengungsi. Tanggal 25 April, pasukan Irgun membombardir fasilitas-fasilitas sipil di kota Jaffa, salah satu kota terbesar Palestina saat itu dan menyebabkan 750.000 warga Palestina meninggalkan kota tersebut.

Satu hari sebelum diumumkan pembentukan Israel, yaitu tanggal 14 Mei, kelompok militan Zionis berhasil mengepung Jaffa yang kala itu hanya dihuni oleh 4.500 warga Palestina, karena sebagaian besar warga lainnya sudah mengungsi. Di atas penderitaan dan kehancuran Palestina itulah, Israel menyatakan berdiri sebagai negara di atas tanah Palestina yang telah dirampasnya pada 15 Mei 1948.

Keterlibatan para kandidat dan para mantan presiden AS dalam Komite Nasional itu, menunjukkan dengan jelas dukungan penuh mereka pada Israel. Dukungan itu sebenarna sudah tersirat dari pernyataan-pernyataan mereka. McCain, kandidat dari Partai Republik misalnya, mengatakan bahwa kota suci Al-Quds adalah ibukota Israel dan menuding Hamas-faksi pejuang di Palestina-sebagai penghalang perdamaian.

Barak Obama, kandidat presiden dari Partai Demokrat mengatakan bahwa Israel harus tetap menjadi negara Yahudi dan para pengungsi Palestina harus melupakan harapannya untuk bisa kembali ke tanah air mereka. Obama juga mengatakan bahwa rakyat Palestina tidak akan mendapatkan kemerdekaannya kecuali Israel benar-benar aman. Sedangkan Hilarry Clinton menyatakan sumpahnya untuk mendukung penuh dan melindungi Israel. (ln/iol)