Sedikitnya 21 orang tewas akibat tembakan mortir pasukan rezim Suriah ke kamp pengungsi Palestina di Yarmouk, di ibu kota Suriah, Damaskus, Kamis malam waktu setempat, 2 Agustus 2012. Demikian keterangan Syrian Observatory for Human Rights kepada media, Jumat, 3 Agustus 2012.
“Jumlah korban tewas akibat serangan mortir di kamp pengungsi Palestina di Yarmouk mencapai 21 orang, dua di antaranya adalah anak-anak, empat mayat lainnya tidak bisa diidentifikasi,” demikian paparan Observatory.
Kelompok hak asasi manusia yang berbasis di London ini mengatakan, tembakan mortir menghujam kamp pengungsi di pinggiran selatan Damaskus, Kamis malam waktu setempat, 2 Agustus 2012. Sebagaimana diwartakan sejumlah media, Presiden Bashar al -Assad mendapatkan tekanan internasional karena diduga melakukan pembantaian terhadap warga sipil yang dituduh melakukan perlawanan sejak 17 bulan lalu.
Direktur Observatory, Rami Abdel Rahman, mengatakan, bentrokan bersenjata terus berkecamuk antara pasukan pemerintah dan pejuang oposisi di dekat Damaskus, tetangga Tadamun. “Kami membutuhkan investigasi internasional. Kami tidak tahu asal-usul penembakan dari mana,” kata Abdel Rahman kepada AFP di Beirut melalui telepon.
Observatory juga melaporkan tembakan artileri terjadi pula di sekitar Houla, sebuah kota di tengah Provinsi Homs. Di kota ini, sedikitnya 108 orang dibunuh secara massal pada akhir Mei 2012 oleh pasukan Suriah. Kejadian ini menjadi pemicu reaksi internasional terhadap Suriah.
Menurut Observatory, lebih dari 20 ribu orang telah meregang nyawa di Suriah sejak terjadi perlawanan terhadap Presiden Assad, yang dimulai Maret 2011. Observatory juga melaporkan bahwa Salaheddin, kota tetangga Aleppo, Jumat pagi waktu setempat, 3 Agustus 2012, dibombardir. Bentrokan juga berlanjut di Zebdiya.(fq/tmp)