Pemimpin Islamic Center Nashville Saleh Sbenaty berharap Usamah bin Ladin tertangkap dalam kondisi hidup, agar bisa menguak jaringan terorisme yang ada di dunia.
Dalam wawancara dengan Channel 4 News, Sbenaty mengatakan bahwa Usamah bin Ladin ada sisi gelap dari sejarah AS, tapi sekarang sejarah gelap itu sudah berakhir setelah AS mengklaim tewasnya pemimpin Al-Qaida itu.
"Kami tidak merayakan kematian seorang manusia. Kami merasa bagian gelap sejarah AS sudah ditutup dan keadilan sudah ditegakkan." ujarnya.
Sbenaty menyatakan, meski ada rasa lega mendengar tewasnya Bin Ladin, ia mengaku masih mencerna informasi itu. "Muslim di Murfreesboro sudang menunggu datangnya hari ini. Tapi saya berharap Bin Ladin tidak dibunuh. Kami berharap Bin Ladin ditangkap hidup-hidup, karena kita perlu tahu banyak tentang Al-Qaida dan siapa para kolaboratornya, sehingga kita bisa membongkar jaringan kelompok itu," tukas Sbenaty yang juga mengetuai panitia pembangunan masjid di Murfreesboro yang masih menjadi pertentangan warga lokal.
Ia mengungkapkan harapannya, "Tewasnya Bin Ladin akan membantu terciptanya hubungan baik antara komunitas Muslim di Murfreesboro dengan warga setempat yang menolak keberadaan Muslim.
Tapi harapan Sbenaty sepertinya jauh panggang dari api. Joe Brandon, pengacara yang mewakili warga menggugat rencana pembangunan masjid di kota itu mengisyaratkan bahwa sikap mereka tidak akan berubah meski Bin Ladin tewas.
"Mendengar kematian seorang manusia memang menyedihkan, tapi ketika Anda melihat jumlah lelaki, perempuan dan anak-anak yang tewas akibat hukum syariah dan Bin Ladin, kita akan senang mendengar kabar kematiannya," kata Brandon.
Ia menegaskan, tidak akan menarik gugatan menolak pembangunan masjid di Murfreesboro hanya karena Bin Ladin tewas. "Usamah bin Ladin adalah pemimpin Al-Qaida. Yang kami lawan di sini, di Murfreesboro adalah Ikhwanul Muslimin," tukasnya. (ln/EN)