Organisasi terbesar persatuan dosen di Inggris, National Association of Teachers in Further and Higher Education (NATFHE) mengeluarkan seruan untuk memboikot institusi-institusi pendidikan dan dosen-dosen Israel yang mendukung kebijakan ‘apartheid’ pemerintah Israel.
Surat kabar Guardian edisi Selasa (30/5) melaporkan, seruan itu dilontarkan di hari terakhir konferensi tahunan NATFHE. Organisasi ini mengecam kebijakan ‘apatheid’ Israel termasuk kebijakan pembangunan tembok pemisah dan praktek-praktek diskriminatif yang disektor pendidikan yang dilakukan Israel terhadap mahasiswa dan dosen-dosen asal Palestina.
Para peserta konferensi membeberkan kesulitan-kesulitan yang dialami para mahasiswa dan dosen-dosen di Palestina akibat penjajahan Israel dan mereka mengecam kalangan seprofesi mereka di Israel yang hanya bisa diam melihat ketidakadilan itu. John Morgan yang ikut mendukung seruan itu mengatakan, tidak ada kebebasan akademis bagi rakyat Palestina.
Seruan kalangan intelektual Inggris ini didukung oleh organisasi Palestinian Campaign for the Academic and Cultural Boycott of Israel. Mereka menyatakan, kalangan akademisi di Inggris sekali lagi membuktikan bahwa mereka menentang ketidakadilan yang dilakukan Israel.
Tahun 2005 lalu, peserta konferensi tahunan Association of University Teachers (AUT) melakukan voting untuk memboikot universitas Bar-Ilan dan universitas Haifa di Israel karena keterlibatan kedua universitas tersebut dalam kebijakan pemerintah Israel. Namun aksi boikot itu dicabut setelah para pelobi Israel di Inggris melakukan tekanan kuat.
Menurut para pembicara dalam konferensi tahunan NATFHE, banyak dosen dan akademisi Israel yang secara diam-diam mendukung kebijakan pendudukan Israel di wilayah Palestina.
"Mayoritas akademisi Israel, ada yang secara terbuka atau diam-diam mendukung kebijakan pemerintahnya," kata Tom Hickey, dosen filsafat di Universitas Brighton.
"Menutup mata atas apa yang dipikirkan rekan seprofesi dari Israel tentang tindakan pemerintah Israel merupakan kebutaan yang tercela," tegasnya.
Anggota British Committee for Universities of Palestine, Stephen Rose yang sudah memulai kampanye boikot terhadap Israel sejak tahun 2002, memuji langkah yang diambil para dosen di Inggris itu. Ia menilai langkah itu sebagai ‘langkah maju yang bersejarah’ dalam upaya pendekatan terhadap kalangan akademisi asal Israel agar mereka tidak mendukung tindakan-tindakan ilegal pemerintahnya. (ln/iol)