Dari ayat kitab suci ini, Garry menemukan fenomena ini bukan kali pertama terjadi dalam sejarah manusia.
Ia juga merasa pandangannya cocok dengan Islam usai membaca kisah anak Nabi Ibrahim yang meninggal dunia.
Di dalamnya dituliskan, sahabat Nabi pernah berkata, matahari hilang karena anak Rasulullah telah wafat, namun Nabi Muhammad membantahnya.
“Matahari dan bulan tidak mengalami gerhana karena kematian atau hilangnya nyawa seseorang.”
Jawaban ini tidak hanya menunjukkan Nabi Muhammad bukan seorang pembohong. Tapi, Sang Nabi juga tidak gila dan memahami betul Ilmu Pengetahuan.
Hal ini membuatnya semakin semangat belajar Islam. Dalam penuturannya, ia mulai belajar Al Quran tahun 1977. Tiga hari membaca Al Quran, Garry mulai merasa nyaman.
“Inilah keyakinan yang telah saya katakan dan percaya selama 15 tahun terakhir ini,” batin Garry saat itu.
Awalnya, ia meyakini Al Quran adalah otobiografi yang membahas kehidupan Nabi Muhammad, keluarga, dan lingkungannya layaknya.
Namun, setelah membacanya, ia menyadari Al Quran tidak hanya menceritakan tentang Nabi Muhammad saja. Di dalam All Quran, nama Nabi Isa disebut sebanyak 25 kali. Adapun nabi Musa disebutkan lebih dari seratus kali.
Ia juga merasa tenang saat menemukan Surah Maryam. Tak seperti yang disebut kalangan orientalis, ia justru tidak menemukan satu surah pun dengan nama Khadijah, Aisyah, atau Fatimah.
Dalam Al Quran, tidak ada satupun kata yang menyebutkan kesedihan ataupun euforia Rasulullah usai memenangkan perang Uhud. Sehingga ia menyimpulkan, kitab itu berasal dari Allah bukan Nabi Muhammad.